Ibu Rumah Tangga Harus Makin Waspada Penularan HIV

Konten Media Partner
20 Desember 2019 18:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga makin menjadi kelompok yang sangat rentan tertular virus HIV. Dari data yang dikeluarkan oleh dinas Kesehatan Provinsi Bali, ada 7,562 perempuan yang terjangkit virus HIV dari rentan umur 20-59 tahun.
ADVERTISEMENT
"Angka itu memang masih lebih sedikit dibandingkan laki-laki, namun yang rentan disini adalah perempuan. Karena pelanggan yang datang ke lokalisasi itu kan laki-laki yang merupakan bapak rumah tangga, terus ketika mereka terjangkit dan pulang, langsung akan sangat rentan menular ke istrinya," ucap pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, Yahya Anshori, Jum'at (20/12).
Menurut Yahya, hak-hak ibu rumah tangga untuk mendapat perlindungan baik yang sudah terjangkit HIV/AIDS ataupun yang belum harus selalu dikedepankan tanpa ada larangan dari pihak manapun.
"Kami sudah menemukan di lapangan bahwa ibu rumah tangga ada yang terindikasi terjangkit, tapi dilarang suaminya untuk melakukan test. Bahkan untuk datang ke puskesmas untuk memperjelas temuan ini kadang kadang tidak bisa. Alasannya ya itu, sang suami takut ketahuan kalau dia melakukan aktifitas seks yang menyimpanbg. Ini adalah fenomena bahwa hak perempuan juga harus di angkat," terang Yahya.
Aktivis LSM Penanggulangan HIV di Bali - ACH
Hal senada juga disampaikan Made Efo Suarmiartha, Direktur Yayasan Citra Usada Indonesia yang memang bergerak di penanggulangan HIV/AIDS menyampaikan bahwa selama 20 tahun ia turut andil dalam pencegahan HIV/AIDS di Provinsi Bali, Ibu rumah tangga menjadi korban yang paling besar menerima stigma negatif.
ADVERTISEMENT
"Padahal tanggung jawab seoarang ibu rumah tangga ketika mereka dinyatakan positif itu sangat besar sebenarnya. Mereka tidak hanya bicara dirinya sendiri, mareka juga akan dihadapkan dengan resiko janin mereka kalau mereka sedang hamil. Makanya ini menjadi tugas kita bersama untuk memberikan pengetahuan yang lebih," terangnya.
Atas dasar itulah, ia dan seluruh kelompok yang tergabung dalam Forum Peduli AIDS Provinsi Bali mengagas sebuah seminar yang tujuannya selain dalam momentum peringatan Hari Ibu dan peringatan Hari AIDS Se-Dunia, juga membangun kesadaran terkait dengan pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi dalam lingkungan keluarga.
"Apalagi seorang Ibu dalam lingkup keluarga memiliki peran sentral dan kontrol di hulu dalam kesehatan keluarga. Termasuk mencegah dalam segala permasalahan penyakit seperti HIV/AIDS dan inveksi penyakit menular lainnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Acara akan berlangsung pada Senin (23/12) pukul 09;00 WITA, dan bertempat di Ruang Pertemuan PKBI Daerah Bali, Jl. Gatot Subroto IV No. 6 Denpasar. Seminar juga akan menghadirkan banyak pembicara salah satunya yakni istri Gubernur Bali yang sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Koster.
"Kenapa PKK ya karena Karena organisasi PKK ini dari tingkat nasional sampai tingkat bawah ada. Dan pasti mudah untuk dilakukan pendekatan ke ibu rumah tangga. Kebetulan juga saya tahu betul bahwa Ketua PKK Bali ibu Koster juga punya semangat perjuangan perjuangan perempuan, karena saya tahu dari dulu sebelum menjadi ibu Gubernur pun beliau sangat peduli dengan gerakan perempuan," imbuh Efo. (Kanalbali/ACH)