Ini Makna Benda-benda dari Logam Diupacarai pada Tumpek Landep Hari Ini di Bali

Konten Media Partner
11 September 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah benda dari logam termasuk kendaraan diupacarai pada saat Tumpek Landep - IST
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah benda dari logam termasuk kendaraan diupacarai pada saat Tumpek Landep - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Hari ini adalah hari raya Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Landep dalam kalender Bali dirayakan oleh seluruh Umat Hindu di Nusantara, khususnya di Bali.
ADVERTISEMENT
Perayaan Tumpek Landep biasanya dilakukan dengan mengupacarai benda yang terbuat dari logam seperti keris, dan kendaraan.
Sulinggih sekaligus seorang akademisi Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda mengatakan, Tumpek diartikan dekat, dan Landep diartikan tajam sehingga tumpek landep berarti dekat dengan ketajaman.
Namun, menurut dia, jika dilihat dari makna yang terkait ketajaman maka senjata yang dinilai ampuh dalam mengarungi kehidupan manusia ialah ilmu pengetahuan.
"Sebelumnya ada Hari raya khusus untuk Ilmu pengetahuan, yakni Hari Raya Saraswati. Saraswati yang benar-benar hadir akan memberikan bekal hidup yang disebut dengan kesejahteraan," jelasnya, Sabtu, (11/9/2021).
Sejumlah benda dari logam termasuk keris diupacarai pada saat Tumpek Landep - IS
Adapun untuk memperoleh kesejahteraan tersebut, sambungnya, harus berlandaskan Dharma sebagai kerangkanya sehingga terdapat juga Perayaan Pagerwesi.
Sejalan dengan proses bergulirnya waktu, manusia kemudian mengalami apa yang dinamakan tidak lagi tajam dalam istilah Bali disebut puntul karena mengalami reduksi. Dalam Perayaan Tumpek Landep dibangun dan ditajamkan kembali, yang harus ditajamkan yakni kemampuan pikiran dan spiritual.
ADVERTISEMENT
"Sehingga perayaan Hari Raya Saraswati, Pagerwesi, dan Tumpek Landep semuanya terkait satu sama lain," tambahnya.
Ia menuturkan, Landep secara spiritual adalah senjata. Dalam diri manusia senjata yang paling ampuh adalah pikiran, tapi manusia tidak dapat mengupacarai pikiran. Sehingga diupacarai simbol yang berwujud tajam, seperti keris.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kendaraan seperti motor dan mobil juga disebut sebagai senjata untuk manusia mempercepat proses mencapai tujuan dalam hal meraih kesejahteraan hidup.
Ia menyebut, dalam hal ini kendaraan bukan diupacarai sebagai hari otonannya. Melainkan bagaimana benda ini memberikan asas manfaat yang setinggi tingginya, baik secara material maupun secara spiritual. "Hal ini disebut sebagai konsep makna bersayap, artinya makna berkembang,"
Sehari setelah tumpek landep merupakan hari Piodalan Betara Hyang Guru, hal ini dimaknai dengan apapun yang dilaksanakan oleh Umat Hindu tetap berada dibawah bimbingan Tuhan dalam bentuk Siwa Guru. (kanalbali/Luh Sugiari)
ADVERTISEMENT