Inspiratif! Kelompok Tani di Bali bagi Sayuran Gratis untuk Warga di Perkotaan

Konten Media Partner
31 Juli 2021 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyiapan sayuran untuk dibagikan secara gartis pada warga di perkotaan - IST
zoom-in-whitePerbesar
Penyiapan sayuran untuk dibagikan secara gartis pada warga di perkotaan - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Masa pandemi membuat semangat gotong warga bermunculan. Seperti yang dilakukan kelompok Tani Sari Pertiwi Bukit Selat Desa Songan, Kintamani, Bali yang membagikan paket sayuran gratis untuk warga di perkotaan.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (31/7/2021), kegiatan dilakukan di 3 titik di kota Denpasar. “Kami ingin menunjukkan solidaritas di masa pandemi ini dan juga menghapus kesan seolah petani itu selalu hanya mengharap bantuan saja,” kata Ketua Kelompok Tani Sari Pertiwi, Komang Sukarsana.
Kelompok Tani yang dipimpinnya memiliki jumlah anggota sebanyak 22 orang, dengan luas lahan sebanyak 25 hektar. Adapun kelompok tani sari pertiwi dalam sebulan, melakukan penanaman minimal sekitar 2-3 kali tanam. “Yang kami bagikan semua adalah hasil panen kami,” tegasnya.
Menurutnya, krisis pangan terjadi di perkotaan bukan di desa karena para petani selalu memiliki lahan yang bisa ditanam di pedesaan dan bisa dikonsumsi sendiri. Bahkan secara bisnis, menurutnya, para petani bisa mendapat harga yang lebih baik.
Sayuran yang dibagikan secara gratis - IST
“Kebetulan, produk pertanian kami bukan produk yang tergantung pada pariwisata. Jadi tak terpengaruh oleh situasi sekarang,” tegasnya. Dari segi harga, bahkan ada kenaikan karena pasokan produk pertanian dari luar Bali lebih tersendat setalah pandemi.
ADVERTISEMENT
Adapun sayur yang diberikan disebutnya sebagai paket lengkap. Yakni, dalam satu paket terdiri dari sayur sawi, buncis, labu siam, terong, kopi Bali arabika dan bumbu dapur yakni cabai, lombok, dan bawang merah.
Ketua Kelompok Tani Sari Pertiwi, Komang Sukarsana. saat penyerahan sayuran gratis kepada warga di Denpasar - IST
“Kami memang sengaja memilih komposisi seperti ini. Jadi sawi ini habis kita bagikan bisa dimasak langsung, tetapi kalau terong dan labu siam dapat disimpan. Kami juga memberikan seperti ini karena dengan memasak, mereka bisa memanfaatkan waktu luang dan bisa memasak sesuai dengan yang dibutuhkan dan sesuai selera masyarakat tersebut,” tuturnya.
Dalam satu kali pembagian, sedikitnya mereka membagikan 150 paket. “Ini adalah kegiatan kedua dan selanjutnya akan kami teruskan,” tegasnya. Sebelumnya, pembagian sudah dilakukan di kawasan Ubud, Gianyar, Bali. (Kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT