Jaga Alam Saat Pendemi, Desa di Ubud ini Buat Program Tukar Sampah dengan Beras

Konten Media Partner
4 Juni 2020 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaga Alam Saat Pendemi, Desa di Ubud ini Buat Program Tukar Sampah dengan Beras
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Untuk membantu warga desa yang terdampak pandemi COVID-19, Desa Sayan Kecamatan Ubud, Giayar mengembangkan program menukar sampah dengan beras." Datang Bawa Sampah, Pulang Bawa Beras,” kata Perbekel Desa Sayan I Made Andika saat diikonfirmasi pada Kamis (4/6).
ADVERTISEMENT
Program ini diilhami dari filosofi Among Krisma Kerti yang diambil dari Kosmologi Hindu yakni “Sad Kerti”. “Among Krisma Kerti memiliki makna sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian rumah kita sendiri," katanya.
Rumah dalam konteks ini dapat dimaknai sebagai habitat tempat tinggal, yakni Desa Sayan. Menurut Andika, wabah COVID-19 telah memukul sektor pariwisata yang menjadi sektor ekonomi utama bagi masyarakat Bali. Banyak pekerja non – formal dari sektor pariwisata yang saat ini sangat terpuruk kehidupannya. Kondisi ini juga terjadi di Desa Sayan yang merupakan sebuah kawasan pariwisata yang sudah mendunia.
Andika mengungkapkan wabah Virus Corona sejatinya tidak hanya terkait tentang persoalan sosial, tapi juga lingkungan. Desa Sayan sebagai sebuah kawasan pariwisata, diperkirakan menghasilkan sampah sekitar 6 – 10 ton per hari yang berasal dari aktivitas masyarakat dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Merespon masalah ini, di Sayan sudah terdapat empat Bank Sampah yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat Banjar. Empat bank sampah ini bernama Bank Sampah Kaswari (Banjar Penestanan Kelod), Bank Sampah Penestanan Asri (Banjar Penestanan Kaja), Bank Sampah Kedassih (Banjar Pande), dan Bank Sampah Luwu Mas (Banjar Mas).
“Acara ini akan berlangsung selama 4 hari di empat Bank Sampah pada masing – masing banjar, dimulai tanggal 6 – 9 Juni 2020, Pukul 10.00 Wita sampai selesai. Sistem yang akan digunakan agar sampah plastik bisa ditukar dengan beras adalah sistem Total Poin yang dikonversi menjadi beras dalam satuan Kg” jelas pria yang akrab dipanggil Deco.
Dalam penyelenggaraan acara ini, pihak panitia telah mempersiapkan prosedur pengaturan secara ketat dengan tetap menerapkan aturan protocol kesehatan sesuai himbauan yang disarankan pemerintah yaitu wajib masker, mencuci tangan, jaga jarak 2 meter, penyenportan disinfektan pada area publik. Pencegahan kerumunan dilakukan dengan cara memberikan jadwal jam yang berbeda dan membagi nasabah Bank Sampah ke dalam beberapa kelompok. ( kanalbali/RLS )
ADVERTISEMENT