Jelang G20, Majelis Desa Adat Bali Imbau Tak Ada Kegiatan yang Bisa Ganggu KTT

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BADUNG, kanalbali.com - Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet menaruh perhatian serius pada gelaran KTT G20 di Bali.
ADVERTISEMENT
Terlebih, desa adat di Bali turut terlibat dalam mensukseskan konferensi yang akan melakoni puncaknya pada 14-16 November 2022 mendatang itu. Ida Penglingsir Agung Sukahet mengimbau masyarakat Bali untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan even tersebut.
"Jangan ada kegiatan-kegiatan apapun atau aksi-aksi apapun yang bisa mengganggu jalannya G20, apalagi kemudian mengganggu keamanannya," imbaunya, Rabu (226/10).
Imbauan ini ia tujukan kepada semua lapisan masyarakat di Bali, yakni desa adat, tokoh agama, mahasiswa, pemuda, serta organisasi masyarakat. "Mari bersatu karena ini adalah martabat bangsa, juga momentum baik untuk kebangkitan Bali sebagai destinasi wisata," serunya.
Kesuksesan gelaran KTT G20 ini, lanjut dia, akan jadi catatan tersendiri bagi kepala-kepala negara yang hadir. "Nanti mereka (Kepala Negara G20, Red) akan kembali ke negaranya berpidato memberi kesan pesan terhadap rakyat soal Bali," ujar Putra Sukahet.
ADVERTISEMENT
Jika ada perbedaan sikap maupun aspirasi politik, ekonomi, serta kritik-kritik yang ingin diutarakan ke pemerintah, pihaknya berharap bisa ditunda hingga tuntasnya G20. "Kalau ada perbedaan aspirasi politik, ekonomi, dan kritik-kritik ke pemerintah tolong dilaksanakan setelah G20," pinta dia.
Disinggung terkait keterlibatan desa adat dalam pengamanan G20, Sukahet menyebut ada sekitar 25 desa adat yang secara aktif terlibat di dalamnya.
"Sekitar 25 desa adat sudah dibriefing, sering kita sosialisasikan. Desa adat dan pecalang-pecalang siap mengamakankan dan menyukseskan G20," tandas Putra Sukahet. (kanalbali/RLS/ADV)