Jelang Galungan, Pemprov Bali Lakukan Pengawasan Penyembelihan Babi

Konten Media Partner
17 Februari 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma -ACH
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma -ACH
ADVERTISEMENT
Pemerintah provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan pengawasan ketat penyembelihan babi di Kabupaten dan Kota se Bali menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan. Hal itu untuk mencegah adanya babi yang yang terinfeksi penyakit dan ikut dipotong.
ADVERTISEMENT
"Kita mengoptimalkan petugas di masing-masing kecamatan hingga tingkat desa," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma, Senin (17/2).
Nata berujar, intruksi yang diberikan kepada kabupaten dan kota se Bali sudah dilakukan sejak tanggal 31 Januari lalu. Pihaknya meminta pengawasan pemotongan Babi untuk lebih ditingkatkan pada tiga hari sebelum hari raya Galungan yang akan jatuh pada hari Rabu (19/2) mendatang.
Beberapa tempat pemotongan yang menjadi perhatian adalah di banjar-banjar yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan pemotongan babi masal. Petugas yang merupakan dokter hewan diturunkan langsung untuk mengecek kondisi kesehatan babi sebelum dipotong.
Ikustrasi
"Selain melakukan pengawasan, petugas yang diperintahkan oleh kabupaten/kota melaporkan hasil pengawasannya, jadi petugas di tingkat kecamatan sudah turun sejak minggu kemarin. Pengawasanya juga dilakukan dengan bekerja sama baik dari dokter hewan, dan mahasiswa kedokteran hewan yang sudah dibekali sebelumnya," para Nata.
ADVERTISEMENT
Selain meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan pengawasan, mereka juga dihimbau untuk memfasilitasi mulai dari pembelian babi, pemotongan dan distribusi babi ke setiap daerah. Tujuannya tentu untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat akan daging babi menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.
"Pemda setempat juga kami himbau untuk membeli, memfasilitasi pemotongan daging babi kepada masyarakat terutama terhadap pegawai, jadi paling tidak semua tidak khawatir karena pemda sudah memfasilitasi. Kita memang menghimbau agar pemerintah daerah berpartisipasi," paparnya.
Selain berharap kepada pemerintah daerah setempat, ia juga berharap partisipasi masyarakat untuk aktif dalam merespon kondisi babi yang diduga terkena ASF. Ia meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas peternakan terdekat apabila terjadi kematian babi mendadak.
ADVERTISEMENT
"Dan jika hendak melakukan pemotongan babi, potonglah di tempat yang bersih agar tidak terkontaminasi dari virus atau kuman. Berikutnya saya menghimbau kepada masyarakat jangan terlalu khawatir," jelasnya.
Ia lantas menyampaikan, hingga hari ini kematian babi di Bali yang diduga terkena virus ASF sudah menyentuh angka 899. Angka itu teehitung sejak dari bulan Desember sampai dengan hari ini. Meliputi kabupaten Badung 598, Tabanan 219, Denpasar 45, Gianyar 34.
*Penyebabnya diduga virus ASF, pengujian laboratorium masih proses, kalau terkait kapan hasil uji laboratorium keluar saya belum tahu karena itu bukan kewenangan saya dalam melakukan pengujian," tutupnya. (ACH)