Jual Beli Tanah di Gianyar Berujung Penembakan

Konten Media Partner
11 Desember 2019 16:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luka tembak di tangan korban (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Luka tembak di tangan korban (IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polsek Sukawati mengamankan I Ketut Sujana alias Ketut Anom (53) karena nekat melakukan penembakan kepada rekan bisnisnya bernama I Ketut Tantra (58)."Pelaku dan korban saling kenal," kata Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya Winangun, saat dihubungi, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
Kronologinya, pada Selasa (10/12) kemarin sekitar pukul 11:30 Wita. Pihak kepolisian menerima laporan penganiayaan dengan menggunakan senjata jenis pistol yang terjadi di areal parkir Pura Puseh di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kemudian, pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan itu dan mendatangi TKP dan memintai keterangan saksi-saksi yang melihat kejadian itu.
"Sementara korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Ganesha untuk diobati luka yang dialaminya," imbuh Winangun. Kemudian pihak kepolisian, mencari keberadaan pelaku Ketut Anom dan sekitar pukul 12.15 Wita pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya yang ada di Banjar Tegaltamu Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali dan langsung dibawa ke Mapolsek Sukawati.
Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya menunjukkan pistol yang digunakan untuk penganiayaan (KAD)
Saat dilakukan interogasi oleh polisi, pelaku mengakui perbuatannya dengan melakukan penganiayaan pada korban dengan cara menembak korban sebanyak 5 kali kearah punggung korban secara sembarang dan mengenai lengan korban dan punggung korban.
ADVERTISEMENT
"Setelah mengakui perbuatannya dilakukan penggeledahan badan pada yang bersangkutan dan ditemukan 1 pucuk senjata soft gun warna hitam di pinggangnya yang diduga alat dipakai melakukan penganiayaan pada korban," jelas Winangun.
Ia juga menerangkan, bahwa pelaku dan korban adalah rekan bisnis jual beli tanah. Kemungkinan, korban belum bisa bayar uang dan pelaku menagihnya dan tidak dapat akhirnya ditembak.
"Sekarang korban lagi di visum di rumah Sakit Ganesha. Lukanya (ada) tiga tembakan, lengan kiri dua, satu punggung belakang," ujarnya.
Winangun juga menyampaikan, alasan pelaku menembak korban diduga karena ada uang yang belum dibayar oleh pelaku. Sehingga, pelaku menagihnya namun tidak dibayar kebetulan ketemu korban karena kesal langsung menembak.
ADVERTISEMENT
"Untuk nominal uangnya tidak. Karena itu yang menjadi (masalah) antar jual beli tanah yang terjual itu pembukuannya belum jelas. Pemilik tanahnya adalah si keluarga pelaku yang menjalankan itu atau kayak marketingnya adalah si korban. Kemungkinan di situ ada deal-deal berapa persen tentang penjualan tapi (kita) belum sampai ke sana," ujarnya.
Pelaku diketahui adalah makelar tanah dan dari pengakuan pelaku mendapatkan senjata airsoft gun dengan membelinya lewat online dan alasan pelaku membeli senjata untuk menjaga dirinnya.
"Pakai jaga-jaga, karena di situ kan dia sering bawa uang banyak, transaksi banyak di bank. Untuk keamanan dirinya dia membeli senjata airsoft gun itu," ujarnya.
"Senjatanya dia beli dari online, yang dibawakan dari seseorang yang dia tidak kenal, terus tranksasi di lokasi rumahnya. Dia beli sekitar Rp 4 juta. Itu (senjata) ada suratnya, tapi masih kita cek itu legal atau tidaknya," tandasnya.(kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT