Jurus Rah Agung Menangi Kompetisi Foto Pariwisata Berkelanjutan

Konten Media Partner
11 November 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurus Rah Agung Menangi Kompetisi Foto Pariwisata Berkelanjutan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Kontes Indonesia Sustainable Tourism Photo Competition (ISTPC) 2018 yang diselenggaraan oleh Kementrikan Pariwisata mengukuhkan 6 pemenang dari ratusan peserta dari berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
A. A. Ngurah Agung Bagus Oka Krisna Putra, menjadi satu-satunya wakil dari Bali tembus sebagai pemenang. Nah, remaja yang akrab disapa Rah Agung ini mengaku awal keterlibatannya hanya ingin mencoba-coba saja. "Iseng aja ingin ikut sekalian menjajal potensi diri sudah sampai mana tingkat kemahiran saya memotret,"katanya anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Ia mulai suka memotret sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama yang bermula dari keinginannya untuk mengabadikan sebuah moment. Sunset atau sunrise adalah hal terindahnya jika dibandingkan dengan rekan seumurannya yang cendrung lebih ke modeling.
Bukan tanpa alasan, ia mengakui jika memotret sunset dan sunrise lebih susah jika dibandingkan model. "Disamping itu memang kalau model aku punya kriteria sendiri dan tidak sembarangan,"papar lelaki yang lahir tahun 2000 ini.
ADVERTISEMENT
Kontestan asal Kerobokan ini menang dengan mengirimkan dua karya yakni keindahan sunrise di Tegallalang Rice Terrace dan Portrait lelaki tua dengan membawa kelapa muda.
Tidak mudah mendapatkan moment tersebut, ia harus berulang kali ketempat yang sama untuk sebuah foto. "Beberapa kali saya ke lokasi dan hanya dua ini yang terbaik. Kendalanya lebih ke cuaca saja,"tegasnya.
Fotografer yang tengah mendalami pendidikan di bidang pariwisata ini pun memiliki berbagai trik bagi mereka yang gemar mencari momen pagi dan sore hari. Selalu update info cuaca adalah hal terpenting lalu ia juga menyampaikan untuk selalu menguasai alat yang digunakan memotret, disisi lain kejelian dan jam terbang juga menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan.
ADVERTISEMENT
"Belajar, belajar dan belajar. Hindari menggunakan aplikasi tambahan karena kesan natural dari foto akan hilang,"jelasnya. Masalah peralatan seperti kamera, lensa atau filter lensa dia menegaskan itu semua tergantung kebutuhan karena menurutnya kecanggihan alat belum tentu menghasilkan gambar yang bagus. Kuncinya justru harus membiasakan diri belajar mengatur komposisi, mengurangi penggunaan aplikasi tambahan atau alat tambahan dan belajar memaksimalkan alat sendiri. (kanalbali/GAN).