Karantina Cuma 3 Hari, PHRI Optimis Wisman Segera Berdatangan ke Bali

Konten Media Partner
4 November 2021 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Bandara Ngurah Rai, Bali- IST
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Bandara Ngurah Rai, Bali- IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung menilai kebijakan karantina selama tiga hari akan menjadi awal yang baik untuk kebangkitan pariwisata Bali.
ADVERTISEMENT
"Memang ini kebijakan yang berubah-ubah dan dinamis. Tentu pemerintah juga membuat evaluasi dari awal pariwisata dibuka belum ada wisman yang datang," tutur Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Kamis (4/11/2021).
Ia memprediksi dengan kebijakan karantina yang baru ini, maka mulai pertengahan November 2021 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dapat mencapai 5.000 orang per hari.
" Wisman menyambut baik perubahan ini, kalau 5.000 orang per hari sangat mungkin karena pada kondisi normal jumlahnya mencapai 16.000 orang," kata dia.
Rai mengatakan, sembilan belas negara yang diizinkan untuk berlibur ke Bali telah menyambut baik kebijakan karantina tiga hari ini. Meski awalnya wisatawan meminta tanpa ada karantina, hanya saja karena Bali sebagai tujuan wisata dunia karantina selama tiga hari menjadi hal yang dipermaklumkan.
Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya - IST
"Sebenarnya wisman juga sudah rindu Bali, Bali ini unggul dari segi budaya, masyarakat, dan alamnya. Jadi kami yakin mereka akan ke Bali, meski dari segi promosi harus lebih digencarkan lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sales Marketing Manager Hotel Griya Santrian Sanur I Wayan Sugiatmika mengatakan, sebagai salah satu hotel karantina di Bali pihaknya menyambut baik kebijakan karantina selama tiga hari ini.
Namun ia meminta adanya kepastian dari pemerintah terkait peraturan yang sering berubah-ubah. Terlebih lagi paket karantina yang sebelumnya sudah disebar kepada calon wisatawan melalui agen perjalanan.
"Sekarang paket harus kami rubah lagi, kami mulai dari awal lagi. Hal ini akan menjadi kesulitan dalam promosi, tapi intinya kami hanya butuh kepastian dan direct flight ke Bali saja sekarang ini," kata dia. (kanalbali/LSU)