Keracunan Massal di Lapas Denpasar, Polisi Dalami Dugaan Aksi Mabuk Bersama

Konten Media Partner
11 Juni 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Kuta Utara AKP Putu Diah Kurniawandari - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Kuta Utara AKP Putu Diah Kurniawandari - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Pihak kepolisian akan mendalami adanya dugaan unsur pidana dalam aksi mabuk oplosan massal di Lapas Perempuan Kelas II Kerobokan.
ADVERTISEMENT
"Akan kita dalami lebih lanjut,' ungkap Kapolsek Kuta Utara AKP Putu Diah Kurniawandari Jumat (11/06/21).
Setelah mendapatkan informasi, tim inafis Polsek Kuta Utara langsung mendatangi Lapas perempuan untuk melakukan pengecekan TKP. Pihaknya juga mengamankan 3 buah botol yang diduga digunakan sebagai wadah minuman itu."Kita hanya melakukan pengecekan TKP saja tadi," imbuhnya.
Sementara itu, pihaknya masih menunggu kondisi korban membaik untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Kami menunggu pemulihan korban di rumah sakit, baru dapat didalami, botol yang diduga untuk minum juga akan di cek di Lab," ujarnya.
Aksi mabuk masal itu mengakibatkan seorang tahanan wanita berinisial RT(25) tahun meninggal dunia, Jumat pagi, sementara 20 orang lainnya mendapatkan perawatan di RS Sanglah. Para korban, tetelah meminum cairan desinfektan yang dicampur Nutrisari itu, mengeluh merasakan sesak nafas, sakit kepala, nyeri, mual-mual, juga pengelihatan kabur.
Pasca peristiwa itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Bali, Suprapto menegaskan akan memperketat pengawasan serta pemeriksaan barang-barang di lingkungan Lapas.
ADVERTISEMENT
"Kita harus lebih waspada, lebih ketat lagi memberikan pengawasan barang barang yang kemungkinan bisa dicurigai membahayakan," ungkapnya.
Tak hanya cairan desinfektan, deterjen serta autan, kata dia juga bisa saja disalahgunakan, sehingga akan diawasi lebih ketat.
Bagi pelaku peracik minuman oplosan, kata Suprapto kemungkinan akan diberikan sangsi. "Kemungkinan pelaku akan dikenakan sangsi, ini kan dia melanggar apalagi membawa korban jiwa, nanti kita periksa lagi jika sudah sembuh," tambahnya.
Suprapto menambahkan, untuk napi lainnya yang ikut minum merupakan korban. "Saya sempat mewawancai yang minum, nah mereka tidak tahu, mereka mengaku pikir itu hanya sari buah, padahal sedikit saja, makanya tidak merasakan apa-apa," tambahnya.
(Kanalbali/WIB)