Kerajinan Aluminium Denpasar Tembus Pasar Eropa

Konten Media Partner
16 Juli 2018 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerajinan Aluminium Denpasar Tembus Pasar Eropa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SEORANG Perajin tengah menunjukkan cara membuat patung saat dikunjungi Selly Mantra, Senin, 16 Juli 2018 (kanalbali/RSL)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Ragam kreatifitas produk kerajinan Denpasar yang lahir dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mampu mencapai pasar ekspor hingga Eropa.
Hal ini mendapat dorongan dan dukungan terus dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, salah satunya melalui kegiatan rutin Monitoring dan evaluasi (Monev).
Pada Senin (16/7) kegiatan monev dipimpin langsung Ketua Dekranasda Denpasar, Selly Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua Dekranasda Antari Jaya Negara.
Perajin yang dikunjungi adalah Bali Anugrah Aluminium, dan Perajin Deboresin yang telah mampu merambah pasar ekspor. Menurut salah-satu perajin Gede Artana , produk kerajinan ukir aluminumnya telah mampu masuk di Negeri Belanda, Australia, dan Jepang.
Kerajinan yang dihasilkan meliputi tempat jajan dari aluminium, tempat lilin, hiayasan gantung, hingga tempat sesajen dan souvenir untuk pernikahan.
ADVERTISEMENT
Work shop Gede Artana yang berlokasi di Jl. Tulip Denpasar, mempekerjakan lima orang tenaga kerja yang mengolah secara manual bahan baku aluminium yang dibeli dari Surabaya menjadi bentuk-bentuk unik dan kreatif. Hasil penjualan produk perbulannya bias mencapai Rp. 40 Juta.
Sementara itu perajin Deboresin di Jl. Cokroaminoto Gg. Pucuk, Kelurahan Ubung Denpasar Utara, Gede Hartawan mempekerjakan empat orang pekerja. Mereka sedang sibuk memasukan cairan resin kedalam cetakan patung budha berukuran sedang.
"Ini olahan dari resin dengan cetakan yang telah dibentuk patung budha, hingga juga ada patung Catur Muka Denpasar," ujar Gede Hartawan. Perharinya menurut Hartawan mampu menghasilkan 100 buah patung budha berukuran sedang dari tangan-tangan pekerjanya.
ADVERTISEMENT
Tanpa menyebutkan harga yang pasti dari patung yang dihasilkannya perhari, Gede Hartawan mengaku produk kerajinanya dikirim ke kawasan Gianyar. "Kami hanya menyerahkan bahan patung yang belum diwarna, sementara pewarnaan akan dilakukan di Gianyar sesuai dengan permintaan tamu mancanegara," ujar Gede.
Sementara Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya menyebut, pihaknya ingin mengetahui kendala-kendala yang dihadapi selama proses kreatif yang dilakukan.
Seperti perajin patung sernit yang membutuhkan bantuan mesin amplas elektrik yang telah kami lakukan koordinasi langsung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar untuk dapat dilakukan tindaklanjut memberikan bantuan kepada perajin tersebut."Perluasan pasar promosi melalui kegiatan pameran juga kami rangkul." ujarnya. (kanalbali/RLS)