Kisah Gubernur Koster Divaksin Corona Pertama di Bali: Rasanya Ngeri-ngeri Sedap

Konten Media Partner
14 Januari 2021 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster saat menjalani vaksinasi - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster saat menjalani vaksinasi - ACH
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster mengaku sedikit tegang saat menjalani vaksinasi COVID-19 pertama di Provinsi pada Kamis (14/1/2020).
ADVERTISEMENT
Koster menuturkan, sejak sehari sebelumnya atau Rabu (13/1) kemarin, sudah merasakan gugup yang luar biasa. "Saya sendiri terus terang dari kemarin malam memang agak ngeri ngeri sedap karena baru pertama,’ jelasnya lagi.
"Sedikit sakit dan lumayan tegang rasanya," kata Koster usai menerima suntikan vaksin COVID-19 di meja registrasi ketiga yang bertempat di RS Bali Mandara.
“Tapi ini adalah langkah yang terbaik dalam rangka menjaga imunitas dan memperkuat kekebalan dalam tubuh dalm untuk mengurangi resiko penyeberangan COVID-19," tuturnya.
Gubernur Bali Wayan Koster saat menjalani vaksinasi - ACH
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada vaksinator yang telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh Dinas kesehatan Provinsi Bali.
Pada kesempatan itu, ia juga mendorong agar masyarakat tak terhasut oleh berbagai informasi di media sosial yang menolak ada vaksinasi COVID-19. Menurutnya, membangun persepsi positif ditengah pandemi COVID-19 sangat penting agar penanganan COVID-19 bisa berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kita bangun persepsi yang positif, jangan sampai terpengaruh oleh seberan di media sosial yang mengatakan ini tolak dan segala macam. Kita ikuti saja kebijakan pemerintah pusat, karena pemerintah apalagi bapak presiden susah memberikan contoh," jelasnya
"Saya kira pemerintah tidak mungkin akan mengambil kebijakan yang mengorbankan masyarakatnya. Jadi kita tidak perlu tergoda, terganggu oleh pihak-pihak yang ingin menggagalkan vaksinasi dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia," pungkasnya. (Kanalbali/ACH)