KM Bali Permai Hilang di Samudera Hindia, Keluarga ABK Buat Petisi di Change.org

Konten Media Partner

Kanal Bali

11 September 2021 9:38 WIB

waktu baca 3 menit

Scereenshot petisi keluarga ABK KM Bali Permai - IST

Keluarga Anak Buah Kapal (ABK) KM Bali Permai -169 yang hilang di samudera hindia membuat petisi di Change.Org. Mereka meminta dukungan masyarakat untuk meminta pertanggungjawaban PT. Putra Jaya Kota sebagai pemilik kapal. Selain itu, meminta Basarnas melanjutkan pencarian.

“Kami juga meminta perhatian kepada Kementerian Tenaga Kerja atas nasib para ABK,” kata Dita Aditia, keluarga dari Sabillah, salah-satu ABK di kapal itu, Sabtu (11/9/2021).

Dalam petisi disebutkan, kronologinya diketahuinya kejadian itu adalah ketika pada Tanggal 4 September 2021, Keluarga ABK Sabillah mendapatkan surat dari Perusahaan Pelayaran PT. Putra Jaya Kota, dengan Nomor Surat : 1008/PJK/VIII/2021 Tertanggal 30 Juli 2021. Isi suratnya menerangkan kehilangan kontak KM. Bali Permai – 169.

Pada Tanggal 5 Agustus 2021, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI, menerbitkan surat Nomor : B/3513/OPS.02.01/VIII/BSN-2021 mengenai Pengawasan Terhadap Pemenuhan Alat Keselamatan Kapal Ikan. Surat ditujukan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam surat tersebut diantaranya menerangkan tentang laporan PT. Putra Jaya Kota bahwa KM. Bali Permai – 169 mengalami lost contact dari pantauan VMS Tanggal 30 Juli 2021 di lokasi operasi penangkapan ikan Samudra Hindia jarak 1.471Nm dari Kanser Denpasar, dan 791Nm dari Perth, Australia.

Lalu pada Tanggal 26 Agustus 2021, Kantor Pencarian Dan Pertolongan Denpasar menerbitkan Surat Keterangan Nomor : KET.13/OPS.02.01/VIII/SAR DPS-2021 yang menerangkan bahwa tidak menemukan tanda-tanda kapal hilang atau mengalami kecelakaan. Oleh karena itu pencarian terhadap KM Bali Permai dihentikan.

Sabillah, salah-satu ABK yang ada di Km Bali Permai - IST

Dari sisi keluarga ABK, dalam petisi disebutkan, pemberitahuan lost contact dari Pihak Perusahaan Pelayaran PT. Putra Jaya Kota terhitung hampir 2 (dua) bulan dari diketahuinya lost contact yaitu Tanggal 4 September 2021. Waktu yang sangat lama tersebut menjadikan para keluarga ABK merasa tidak mendapatkan keadilan terkait transparansi informasi.

Dari 19 (sembilan belas) ABK KM. Bali Permai - 169 tersebut yang terkonfirmasi mendapatkan pemberitahuan secara patut melalui surat hanya kepada 2 (dua) keluarga ABK yaitu Keluarga Sabillah dan Keluarga dr ABK yang berasal dari Palangkaraya;

Keluarga ABK menduga KM. Bali Permai – 169 tidak disertai perlengkapan alat keselamatan yang sesuai standar yang telah diatur dalam aturan perundang-undangan RI, dugaan ini dilihat dari dokumen foto perlengkapan alat keselamatan yang diterbitkan oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI;

Mereka merasa sampai saat Petisi ini diterbitkan tidak ada tanggung jawab Perusahaan Pelayaran PT. Putra Jaya Kota terkait kepastian kondisi dan informasi ke 19 ABK KM. Bali Permai – 169 kepada para Keluarga ABK;

Mereka Bersama Serikat Pekerja Nasional (SPN) kemudian menuntut, PT Putra Jaya Mahkota memulangkan keseluruhan ABK KM Bali Permai, meminta Basarnas memulangkan para ABK dan memberikan transparansi informasi, meminta tanggungjawab Syahbandar dan marines inspector atas perlengkapan yang tak memenuhi standar.

“Meminta Menteri Tenaga Kerja melakukan tindakan terkait perlindungan terhadap para ABK,” tegas mereka dalam petisi itu.

Berikut adalah Daftar Nama Anak Buah Kapal (ABK) KM Bali Permai:

Musahwi, Nakhoda, Indonesia

Khoirun Zarwan, Mualim, Indonesia

Eko Erwanto, KKM, Indonesia

Ariyanto, Masinis, Indonesia

Kiki ridwan, Kelasi, Indonesia

Handoko, Kelasi, Indonesia

Karisma Wibawa Taqwa, Kelasi, Indonesia

Muhamad Nurcahyo, Kelasi, Indonesia

Diki nugraha, Kelasi, Indonesia

Alien rusian, Kelasi, Indonesia