Komplotan Pelaku Pemalsuan KTP Pesanan di Bali Diringkus

Direktur Polairud Polda Bali, Kombes Pol Toni Ariadi Effendi (2 dari kiri) menunjukkan surat-surat yang dipalsukan - IST

BADUNG - Dua orang pria berinisial B (55) dan IWS (42) diringkus Dit Polairud Polda Bali karena melakukan aksi pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, serta dokumen kependudukan lainnya.

Direktur Polairud Polda Bali, Kombes Pol Toni Ariadi Effendi Kamis (08/04/21) menjelaskan, kedua tersangka itu bekerja sama melakukan pemalsuan surat-surat administrasi pesanan dari Anak Buah Kapal (ABK) ikan di Pelabuhan Benoa. "Diduga data KTP serta surat-surat kependudukan lainnya digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai ABK Kapal," jelasnya.

Saat dilakukan penangkapan Kamis, (25/03) lalu, polisi berhasil mendapatkan puluhan lembar KTP belum jadi, foto kopi Kartu Keluarga (KK), Ijazah, printer, serta peralatan-peralatan lainnya. "Selain KTP, mereka juga memalsukan Kartu Keluarga dan ijazah. Masih kami lakukan pengembangan,” ujarnya.

Toni menjelaskan, setelah pemesannya mengirimkan foto melalui WhatsApp, B menyuruh tersangka IWS untuk mencetak. "Jadi mereka berdua adalah komplotan,” terangnya.

Setiap penjual KTP palsu, B mendapat untung sebesar Rp. 170 ribu rupiah per lembar, KK sebesar Rp. 160 ribu rupiah per lembar. Sementara rekanya, IWS medapatkan keuntungan per lembarnya Rp 30 ribu rupiah untuk KTP, KK sebesar Rp. 40.000 serta ijazah sebesar Rp 70 ribu rupiah.

Terungkapnya kasus itu, kata Tomi yakni berdasarkan informasi masyarakat. Rupanya, mereka berdua telah melakukan bisnis ilegal itu sejak tahun 2019.

Setelah melakukan pendalaman, pada Kamis (25/03) sekitar pukul 12.00, petugas menangkap tersangka Bambang di Jalan Ikan Tuna II, Pelabuhan Benoa. “Saat dilakukan penggeledahan, dari tangan Bambang diamankan belasan KTP palsu yang akan diberikan ke pemesannya yakni ABK,” ungkapnya.

Saat digeledah di Jl Sesetan Gang Ikan Belut, Denpasar Selatan, kembali diamankan sejumlah KTP palsu pesanan. (Kanalbali/WIB)