Komentar Kepala Disdik Bali Terkait Kecelakaan saat Konvoi Kelulusan

Konten Media Partner
4 Mei 2018 5:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komentar Kepala Disdik Bali Terkait Kecelakaan saat Konvoi Kelulusan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Pengumuman kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan ternyata diikuti konvoi di jalan-jalan protokol. Konvoi tersebut banyak dikeluhkan masyarakat pengguna jalan karena mengganggu ketertiban umum. Namun lebih jauh lagi, ada pula korban yang jatuh karena kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardhani, pada Kamis (3/5) mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah mengeluarkan imbauan agar sekolah-sekolah SMA/SMK melarang siswanya mengganggu ketertiban umum.
“Kami dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali sudah mengimbau kepada Kepala Sekolah agar menyampaikan kepada siswanya untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum terkait euforia ungkapan rasa syukur atau kegembiraan atas kelulusannya. Lebih baik dengan cara persembahyangan bersama di sekolah,” katanya dalam rilis yang dikirimkan Humas Pemrpov Bali ke media massa.
Namun pihaknya tidak menampik masih saja ada siswa yang nekat melakukan corat-coret, dan konvoi sambil kebut-kebutan di jalan, sehingga sampai terjadi kecelakaan.
“Kami ikut menyesal. Itu sudah di luar batas pengawasan kami. Namun untuk pembinaan ke depan kami harapkan peran orangtua siswa sangat diperlukan untuk terus melakukan pendampingan kepada siswa. Pihak sekolah juga lebih memperhatikan saat melakukan pengumuman kelulusan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu konvoi siswa-siswi SMA/SMK usai pengumuman kelulusan siswa-siswi SMA/SMK se-Bali yang diumumkan hari ini mengakibatkan beberapa kejadian kecelakaan. Dari pantauan, beberapa siswa korban kecelakaan terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Bali Mandara.
Hal ini dibenarkan Plt Direktur RS Bali Mandara, dr Bagus Darmayasa yang mengatakan ada tiga pasien yang mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat RSBM akibat kecelakaan.
“Iya, ada tiga pasien kecelakaan masuk. Kami sudah melakukan tindakan sesuai prosedur IGD, dan saat ini masih dalam perawatan intensif,” ujarnya.
Dijelaskannya, dua orang siswa dan siswi dari dua SMK yang berbeda mengalami patah tulang akibat kecelakaan saat konvoi di kawasan Pulau Serangan. Bahkan seorang di antaranya masih tidak mengingat kejadian yang menimpa dirinya dan seorang lagi mengalami patah tulang di jari-jari dan lutut. Pasien lainnya dari salah satu siswa SMA swasta di Denpasar juga mengalami patah tulang kelingking dan harus menjalani operasi. (kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT