Koster Sebut Arak di Karangasem Bisa Jadi Industri Berbasis Budaya

Konten Media Partner
4 Desember 2018 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koster Sebut  Arak di Karangasem Bisa Jadi Industri Berbasis Budaya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hilmar Farid (IST)
DENPASAR, kanalbali.com -- Gubernur Wayan Koster menyatakan, dirinya tertarik untuk mengembangkan industri kecil yang berbasiskan budaya Bali.
ADVERTISEMENT
"Seperti arak di Karangasem itu bila didampingi bisa menjadi lebih enak rasanya, aman dan kemasannya lebih menarik untuk pembeli," katanya.
Koster menyatakan hal itu saat membuka Kongres Kebudayaan Bali III di Denpasar, Selasa, 4/12. "Itu sebabnya saya tolak investor. Sekarang saya hati-hati sekali, jangan sampai investor mematikan industri kecil," tegasnya.
Dia tidak ingin pengalaman Celuk yang menjadi industri kerajinan perak milik rakyat terhenti dengan adanya pengusaha besar yang masuk. "Itu desainnya milik komunitas tapi kemudian dipatenkan dan perajin Bali hanya jadi buruh," tegasnya.
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang hadir sebagai pembicara seminar menyatakan, peluang untuk menjadikan kebudayaan sebagai penentu pembangunan kini terbuka dengan adanya Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Bali kata dia, dia bisa menjadi model karena budaya yang masih kaya dan hidup dalam kenyataan sehari-hari masyarakatnya. "Kini tinggal pengelolaannya saja dan kalau tepat pendekatannya, ekonomi Bali akan terbang melampaui daerah lain," tegasnya.
Ia mencontohkan kekayaan Bali dalam hal pengobatan tradisional yang bersumber dari lontar Usada (pengobatan-red). Bila dikembangkan dengan bantuan universitas, hal itu menjadi kearifan lokal yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sehingga, tegas dia, turis yang datang adalah yang menginginkan kesehatan dan kenyamanan. (kanalbali/RFH)