KPPU Dorong Pembangunan Pasar Induk Beras di Luar Jakarta

Konten Media Partner
25 Februari 2018 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPPU Dorong Pembangunan Pasar Induk Beras di Luar Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Tata niaga beras saat ini dirasakan masih kurang sehat dan adil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia. Untuk itu Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendorong pembangunan pasar induk beras baru yang selama ini terpusat di Pasar Cipinang, Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Indonesia memiliki setidaknya enam daerah sebagai sentra produsen beras nasional," kata Ketua KPPU, Syarkawi Rauf dalam diskusi dengan wartawan di Denpasar, Sabtu, 24 Februari 2018.
Enam provinsi itu adalah Jawa Timur yang memproduksi beras per tahun dari total produksi nasional yakni sekitar 17 persen, Jawa Tengah 15 persen, Jawa Barat 15 persen dan Sulawesi Selatan 7,5 persen.
Daerah lainnya adalah Selain itu Sumatera Selatan sebesar 5,6 persen, Sumatera Utara 5,6 persen, serta Riau dan NTB masing-masing 5 persen dari total sekitar 41 juta produksi beras nasional.
Dengan adanya pasar induk beras baru itu, menurutnya, akan menjadi "hub" atau pusat untuk regional daerah masing-masing. "Jadi pasar induk beras di Jakarta untuk memasok di wilayah Barat Jawa dan Sumatera, lalu Jawa Timur untuk wilayah Indonesia Timur. Demikian pula untuk pasar induk beras yang lain," katanya.
ADVERTISEMENT
Tata niaga beras selama ini, menurutnya, masih kurang adil karena distribusi beras harus melalui pasar induk di Cipinang sebelum beredar ke daerah lain. Akibatnya, ada tambahan biaya pengangkutan dan biaya gudang yang membuat harga menjadi lebih mahal. (kanalbali/RFH)