Kunjungi Ubud, Erick Tohir Janjikan Bantuan Pakan untuk Monyet di Monkey Forest

Konten Media Partner
20 September 2021 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Tohir saat berada di Monkey Forest, Ubud Bali - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Erick Tohir saat berada di Monkey Forest, Ubud Bali - WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GIANYAR - Menteri BUMN, Erick Tohir mengunjungi kawasan wisata Ubud, Senin (20/9/2021). Ia menyempatkan diri memberi sejumlah bantuan untuk pakan monyet di Monkey Forest Ubud.
ADVERTISEMENT
"Nilai persisnya belum tahu. Nanti akan kita prioritaskan untuk pemenuhan pakan," kata General Manager Monkey Forest, Nyoman Sutarjana.
Ia mengungkapkan, pihaknya dalam sehari setidaknya menghabiskan Rp 4 juta rupiah untuk pakan monyet dengan populasi sekitar 1.200 ekor. "Saat ini masih dibantu desa adat Padang Tegal, perbulan operasionalnya sampai Rp 500 juta, pakan saja Rp 120 juta per bulan," ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku kewalahan, apalagi saat situasi pandemi COVID-19, pihak Monkey Forest bahkan mengurangi jumlah pekerja demi tetap memprioritaskan pakan monyet.
General Manager Monkey Forest, Nyoman Sutarjana - WIB
Untuk operasional di Monkey Forest, terang Sutarjana, selama ini dikelola oleh pihak Desa Adat. Pun meski dengan situasi pendapatan yang menurun, tidak ada pengurangan untuk jumlah pakan yang diberikan. "Tidak ada pengurangan, jenis pakan ketela manis, ketela rambat, pisang dan jagung manis. Untuk makanan utama ketela manis penyela jagung dan pisang, kadang juga dikasi kelapa daun pepaya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat ditutup, Monkey Forest sudah kembali dibuka sejak 11 September lalu. Sutarjana menyebut, pasca dibuka kembali, jumlah kunjungan wisatwan ke Monkey Forest per hari rata-rata 50 sampai 100 orang.
" Kalau normalnya 5.000 sampai 6.000 perhari, namun sekarang karena aturan pembatasan 50 persen, kita batasi sekitar 3.000 an," jelasnya.
Bantuan serupa juga akan diberikan untuk Obyek Wisata hutan kera di Sangeh, Badung dan Alas Kedaton, Tabanan. Made Mohon selaku Manajer operasional kawasan Sangeh mengungkap, monyet-monyet di Sangeh terancam kelaparan akibat sepinya pengunjung.
"Ada sekitar 600 monyet ekor dan biaya operasional pakan untuk ratusan monyet itu dalam sehari minimal Rp 500 ribu," katanya.
Pihak pengelola sempat membuka donasi bagi masyarakat yang ingin memberikan pakan kepada ratusan ekor monyet tersebut. Selain uang, pihaknya menerima segala jenis buah-buahan untuk diberikan langsung kepada monyet yang ada di wisata Sangeh. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT