Lagi, Bupati Suwirta Dapat Dua Penghargaan Top Inovasi

Konten Media Partner
7 November 2018 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lagi, Bupati Suwirta Dapat Dua Penghargaan Top Inovasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com -- Kabupaten Klungkung kembali meraih Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, saat pembukaan International Public Service Forum, di JCC, Jakarta, Rabu, 7/11 di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dua Penghargaan itu adalah Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara) dan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) mampu menjadi 40 besar katagori Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Nasional. "Keduanya menjawab tantangan masalah pertanian dan masalah sampah yang ada di Kabupaten Klungkung," kata I Nyoman Suwirta usai menerima penghargaan .
Kabupaten Klungkung adalah Kabupaten satu-satunya di Bali dari 15 kabupaten se-Indonesia yang mendapat top 40 Inovasi ini. “Ada 2800 lebih inovasi dari Kementerian dan Lembaga,Provinsi,Kabupaten dan Kota. Pada tahap awal Klungkung mengajukan lima (5) inovasi dan berhasil lolos dua inovasi di Top 99, dan saat ini jadi top 40,” terangnya sumbringah.
Untuk masuk ke 99 besar saja, kata Bupati, harus melakukan presentasi dihadapan tim independen yang terdiri dari Peneliti dari LIPI, dan beberapa dari akademisi dan praktisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Tidak cukup itu saja, ketua Tim Penilai Prof Siti Zuro yang merupakan peneliti senior LIPI turun langsung melihat dua (2) inovasi tersebut agar diyakini bisa dengan mudah di duplikasi oleh pemda yang lain dan memberikan manfaat dan kesejahteraan untuk masyarakat. Dan juga mendapatkan dana Insentif daerah untuk pengembangan inovasi tersebut.
“Saya ciptakan dua inovasi ini, yakni Bima Juara dan TOSS, sebenarnya semasa menjabat sebagai menejer di koppas Srinadi, dimana kala itu merupakan sebuah sistem dari hulu ke hilir untuk mensejahterakan petani terutama petani padi,” terangnya.
Dan fakta di lapangan kebanyakan petani bilang rugi saat panen, karena sebelum panen padinya sudah dijual ke penebas dengan sistem borongan. Sehingga mereka tidak tahu berapa hasil perhektar dan berapa harga jual gabah perkilo. Yang terpenting bagi petani saat butuh uang petani dapat uang.
ADVERTISEMENT
Dengan Inovasi Bima Juara (beli mahal jual murah), KUD diwajibkan beli gabah petani dengan sistem timbangan saat panen dan harga gabah lebih mahal dari patokan pemerintah. Dengan cara ini kesaksian petani di Klungkung petani mengalami peningkatan penjualan gabah 2-3 juta/perhektar.
“Selanjutnya KUD menjual beras kepada PNS, Koperasi, supermaket, minimarket dan bumdes dengan harga di bawah harga pasar. Dengan jual murah ini maka masyarakat diharapkan menikmati harga beras yang terjangkau, dan yang paling penting lagi sistem ini sangat ampuh untuk menekan inflasi terutama beras,” paparnya.
Sebelum sistem ini dilaksanakan KUD dibantu RMU dan dryer gabah serta modal untuk beli gabah. Bahkan data yang didapat dari KUD mampu meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
KUD tidak cari untung banyak tapi meningkatkan volume usaha. Inovasi yang kedua TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat). Singkatnya sampah dipuyemisasi selama 5 hari, kemudian dicacah lanjut dibuat pelet/briket yang menghasilkan kalori setara batubara muda yang bisa digunakan bahan bakar kompor masak biasa, kompor gas dan yang paling hebat lagi sebagai bahan bakar gasifayer sebagai pembangkit listrik.
Inovasi TOSS ini merupakan kerja sama antara Pemda Klungkung ,STT PLN, IP dan PLN mampu menarik perhatian Wantimpres ,DPR RI, ITB,Bupati/Walikota se Indonesia bersama OPD terkait karena merupakan satu satunya di Indonesia ditengah tengah permasalahan sampah yang tidak pernah selesai dan upaya pemerintah untuk memanfaatkan energi terbarukan terutama dari sampah.
Pemerintah melalui tim penilai independen mengakui inovasi TOSS dan Bima Juara ini tentu karena diyakini mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dukungan semua pihak (OPD terkait,lembaga,akademisi dan Pemerintah Provinsi dan Pusat serta masyarakat) terhadap program inovasi ini agar inovasi tidak hanya menjadi nominasi sebuah inovasi apalagi sekedar mengejar prestasi dan gengsi. Tetapi kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan hak dasar menjadi prioritas utama dari Inovasi tersebut.
“Saya berharap Inovasi ini bisa di duplikasi dan di ATM ( amati tiru dan modifikasi) oleh Kabupaten Kota yang lain termasuk Perguruan Tinggi dan masyarakat untuk ikut menyempurnakan sehingga menjadi inovasi kita bersama,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Wapres RI Jusuf Kalla mengatakan, birokrasi harus direform, dibentuk ulang dan diperbaiki. Beberapa waktu lalu sudah terjadi perubahan dalam melayani masyarakat.
Menurutnya, birokrasi selalu mendahulukan prosedur baru kemudian hasil. Karena itu timbul upaya melakukan entrepreneur birokrasi. Artinya prosedur dapat digabungkan sehingga birokrasi bisa lebih cepat.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini banyak Inovasi dan pelayanan lebih cepat dan mudah kepada masyarakat. Era teknologi maju, upaya pelayanan pada masyarakat harus lebih cepat. Dulu pelayanan satu pintu, sekarang ada mal pelayanan publik,” ujar Wapres RI Jusuf Kalla.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin melaporkan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah, dunia usaha serta masyarakat sebagai kunci utama pelayanan publik yang prima. Dihadiri sebanyak 2.000 peserta, 56 praktisi, dan 35 inovator dari 10 negara. (kanalbali/KR10)