Layang-layang Expo 2021 Digelar untuk Bangkitkan Kawasan Wisata Sanur

Konten Media Partner
21 Mei 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubenur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (kanan) saat membuka expo dengan menerbangkan layang-layang - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubenur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (kanan) saat membuka expo dengan menerbangkan layang-layang - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Bulan Mei di Bali dan khususnya di kawasan wisata Sanur, Denpasar, identik dengan dimulainya musim-musim layang-layang . Untuk melestarikan tradisi itu di masa pandemi, seniman Made Suprapta Meranggi atau yang akrab disapa Dek Soto menggandeng sejumlah pihak untuk menggelar 'Layang-layang Expo 2021'
ADVERTISEMENT
Sebanyak 40 UMKM yang menjual bahan maupun layangan Bali saling berjejer selama dua hari, Jumat-Sabtu, (21-22 Mei) dalam acara di kawasan pantai Segara Ayu, Sanur, Denpasar. Tak hanya layang-layang, UMKM yang menjual barang barang lain yamg berhubungan dengan hobi itu tersedia.
Layang-layang tradisional Bali menggabungkan dengan nuansa tradisi seperti dengan topeng barong - WIB
"Tidak hanya layang layang, kita juga akomodasi industri pendukung mulai bambu, tali temali, pisau untuk membuat layang-layang dan peralatan terkait lainya," ungkap Dek Soto.
Latar belakangnya digelar ekspo ini, kata dia yakni banyak pengrajin layangan yang terpuruk akibat terjangan pandemi COVID-19, sehingga acara ini dilakukan untul sedikit membangkitkan gairah para UMKM di bidang itu.
"Karena pandemi menyebabkan ekonomi kita terpuruk, jadi ini tujuannya untuk mengakomodir teman-teman penjual, pembuat layang di Bali untuk meet and greet secara offline, tentu pelaksaanya dengan mengedepankan protokol kesehatan," ungkapnya.
Penarik benang untuk layang-laynag berukuran besar juga ditampilkan dalam pameran ini - WIB
Dek Soto bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk akun-akun media sosial sebagai bentuk promosi UMKM yang ada. "Ada 40 UMKM dari berbagai daerah di Bali, ada yang dari Tabanan, Gianyar, Nusa Dua, Denpasar yang berkumpul di sini," terangnya.
ADVERTISEMENT
Di Bali kini telah masuki layangan. Dek Soto mengungkap, peminat layang-layang baik di Bali maupun di luar daerah tak pernah surut meski diterjang pandemi, hanya saja memang situasi wabah membuat hobi ini cukup terganggu.
"Yang dialami beberapa teman saat pandemi ada pembeli yang mengorder layangan namun tiba-tiba dibatalkan tanpa deposit, jadi yang mengalami kerugian adalah para pembuat layangan," ungkapnya.
"Saya berharap hal itu tidak terjadi lagi, karena di expo ini kita tetapkan deposit 50 persen yang diwajibkan jika akan melakukan pembelian," ungkap Dek Soto.
Ia menegaskan, penerapan protokol kesehatan akan tetap ditegakan sesuai ketentuan SOP CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Layang-layang tradisional Bali menggabungkan dengan nuansa tradisi seperti dengan topeng barong - WIB
Selain itu kata dia, target dalam Ekspo Layang-layang 2021 ini adalah transaksi ekonomi serta jangkauan pasar hingga luar daerah. "Saya berharap dari ekspo layang-layang ini dapat menjangkau pasar di luar bali, dimana sekarang layangan bali digemari di daerah lain seperti Jawa Sumatra dan Sulawesi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Gelaran itu mendapat dukungan dari pihak pemerintah. Wakil Gubenur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace menyambut baik gelaran itu. "Saya mendukung gelaran ini, kita yakin protokol kesehatan dapat ditegakkan," ungkapnya.
Selain itu, kawasan Sanur sebagai salah kawasa satu zona hijau pariwisata diharapkan bangkit. "Kota berharap ekspo layangan ini dapat menjadi salah satu gelaran penggerak ekonomi bagi masyarakat," tandasnya. (Kanalbali/WIB)