Liburan Sambil Belajar Ke Candi Tebing Pura Gunung Kawi

Konten Media Partner
15 Juli 2018 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com – Terletak di wilayah Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Pura Gunung Kawi adalah situs arkeologi yang menakjubkan dan patut dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Terdapat 10 candi yang yang berjajar di sebelah barat dan timur pada dinding tebing batu pasir. Tempat wisata yang berjarak sekitar 1 jam 30 menit dari arah kota Denpasar ini bisa dijangkau menggunakan roda empat dan roda dua.
Bagi kalian yang hendak menuju objek wisata ini alangkah baiknya jika datang saat pagi hari sebab keindahan sunrise semakin sempurna tatkala kita menyaksikannya dari areal persawahan bertingkat dengan sistem irigasi tradisional subak yang berada di sekitar objek wisata.
Candi Tebing Gunung Kawi diperkirakan telah dibangun sejak pertengahan abad ke-11 Masehi, pada masa dinasti Udayana (Warmadewa). Pembangunan candi ini diperkirakan dimulai pada masa pemerintahan Raja Sri Haji Paduka Dharmawangsa Marakata Pangkaja Stanattunggadewa (944-948 Saka/1025-1049 M) dan berakhir pada pemerintahan Raja Anak Wungsu (971-999 Saka/1049-1080 M).
Objek wisata yang buka dari pukul 09.00 – 18.00 wita setiap hari ini pun cukup terjangkau untuk ticket masuknya yakni untuk anak-anak Rp 7500 dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa pun untuk selendang dan kain yang diwajibkan untuk mengenakan setiap pengunjung tersedia di areal ticket masuk.
ADVERTISEMENT
Ke sepuluh Candi tidaklah berada berdampingan melainkan dipisahkan oleh Tukad Pakerisan (Tukad dalam bahasa Indonesia Sungai-red). Lima di antaranya berada di sisi timur Sungai Tukad Pakerisan, sementara empat lainnya tersebar di dua titik di sisi barat sungai
Di sebelah utara dari sisi barat Sungai Tukad Pakerisan, terdapat empat candi yang berderetan dari utara hingga ke selatan dan menghadap ke arah sungai. Sedangkan, satu candi lainnya berada di sisi selatan, kurang lebih berjarak 200 meter dari keempat candi tadi.
Dalam areal pura, ada juga goa dimana terdapat beberapa situs. Namun sayang kemegahan tempat ini tidak dibarengi dengan fasilitas pendukung yang kurang memadai seperti areal toilet yang masih bau dan lampu penerangannya seakan dibiarkan padam hingga kurangnya perhatian warga sekitar terhadap wisatawan yang melakukan kunjungan.(kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT