Lomba Layang-layang Virtual Besok Ramaikan Langit Bali

Konten Media Partner
11 Juli 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu peserta lomba, Anak Agung Gede Trisna - IST
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu peserta lomba, Anak Agung Gede Trisna - IST
ADVERTISEMENT
Lomba layang-layang virtual akan diselenggarakan Minggu (12/7) esok di wilayah Sanur, Denpasar. Sekitar 377 layangan dari berbagai daerah, akan mengudara mewarnai angkasa sembari memperlihatkan keelokannya. 
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia, Aris Gumilang. "Pesertanya berjumlah 377 layangan, antusias banget, bahkan ada beberapa yang terpaksa kami cancel pendaftaranya, karena masalah waktu,"ungkapnya saat diwawancarai (11/7).
Lomba layang-layang virtual kali ini memilih tema layangan "Celepuk (buring hantu) vs Kupu-Kupu". Menurut penuturannya, secara keseluruhan persiapan lomba layangan virtual ini sudah sepenuhnya siap dilaksanakan, mulai dari penentuan titik host, yang berada di Puri Satrian, Sanur hingga pelaksanaan teknis. "Kemarin kami sudah melakukan trial (uji coba-red) melalui zoom dan berjalan dengan lancar,"jelasnya.
Pelaksanaan perlombaan, kata Aris dilakukan di tempat masing-masing peserta. Berbagai lokasi itu dihubungkan melalui zoom yang terhubung ke puri Satrian sebagai host utamanya. "Dewan juri akan menilai dari lokasi host,"jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Mengenai kendala, kita sudah mewanti-wanti hal ini, makanya setiap peserta kita anjurkan untuk mencari tempat penerbangan yang sinyalnya tidak terganggu, kita suruh mereka untuk uji coba zoom. Selain itu, yang paling riskan adalah lokasi hostnya harus lancar, beruntungnya di Puri Satrian sinyalnya sudah kami perkuat dan dipastikan akan lancar,"jelasnya
Juri pada perlombaan layangan virtual ini diantaranya dua orang seniman layangan Indonesia seperti Kadek Suprapta Meranggi serta Kadek Dwi Armika, dan seorang pelukis Bali, Ida Bagus Putu Purwa.
Kata Aris, para dewan juri akan menilai baik dati segi konsep pembuatan layangan, segi paduan warna, cara menaikkan/ narik layangan di udara, dan seperti biasa di wilayah Bali.
"Setiap juri punya kriteria sendiri. Selain itu, terdapat tiga katagori lomba, yaitu Celepuk vs Kupu-kupu, celepuk lukis dan kreasi 1d, 2d serta 3d,"jelas Aris.
ADVERTISEMENT
Terdapat sekitar 30 layangan yang akan merebutkan satu katagori, "karena penilainya berbasis virtual, pemilihanya dilakukan 20-30 besar,"ungkapnya. Terlebih, pemilihan juara akan dipilih hingga 10 besar, penentuannya bedasarkan jumlah like oleh netizen melalui Instagram.
Para peserta lomba diharuskan memakai pakaian adat dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, serta physical distancing. Selain itu, penerbangan dilakukan di sawah atau areal lapang. "Kita tidak ingin perlombaan ini merugikan orang lain,"tegas Aris.
"Setiap peserta wajib mengirim satu video berdurasi satu menit yang memuat tentang bagaimana layanganya, mulai proses pembuatan hingga terbang yang dikirm ke panitia, nantinya itu juga akan diunggah," jelasnya.
Salah satu peserta lomba, Anak Agung Gede Trisna, tak semata-mata mencari juara, ia juga berharap gelaran lomba ini dapat menginspirasi anak muda untuk terus berkreasi ditengah pandemi COVID-19. Selain itu, juga menjadi ruang baru bagi profesi seniman layangan airbrush.
ADVERTISEMENT
Selama dua pekan ia mempersiapkan layangannya untuk dilombakan. Dalam melukis layanganya, ia menggunakan metode pewarnaan cat semprot (airbrush). Nantinya, ia akan menerbangkan Narasinga dari rumahnya yang bertempat di Jl Plawa, Denpasar
"Saya ikut dua kategori celepuk vs kupu-kupu nomor 206 dan celepuk lukis no 4. Saya namai layangan saya Narasinga,"ujarnya. Para penonton dapat menyakiskan lomba layangan ini melalui siaran langsung Instagram @sirahbaliinfo mulai pukul 10:00 WITA. ( kanalbali/WIB )