Lupa Jalur, 16 Jam Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru

Konten Media Partner
25 Mei 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lupa Jalur, 16 Jam Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
LIMA pendaki Gunung Batukaru berhasil diselamatkan setelah sempat tersesat (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com -- Lima orang pendaki Gunung Batukaru di Kecamatan Penebel tersesat sejak Kamis (24/5) dan ditemukan pada esok harinya pada pukul 10.00 wita. Lima pendaki ini adalah warga lokal yang berasal dari Banjar Wangaya Bedul dan Banjar Wangaya Kaja, Desa Wangaya, Kecamatan Penebel.
Korban tersesat ini hendak sembahyang ke Pura yang berada di puncak Gunung Batukaru, yakni Pura Jero Sasah. Karena lupa jalur para pendaki ini akhirnya tersesat.
Para pendaki yang tersesat ini adalah, I Nengah Sanjaya (45) dari Banjar Wongaya Bendul. I Nengah Pramudita Kencana (14) dari Banjar Wongaya Bendul. I Wayan Kastama (51) dari Banjar Wongaya Bendul. I Nengah Andi (45) Banjar Wongaya Kaja dan I Gede Aldi (20) Br Wongaya Kaja.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini berawal saat kelima pendaki ini pada hari Kamis sekitar pukul 00.30 wita berangkat menuju kawasan Puncak ke Pura Jero Sasah. Sekitar pukul 11.00 wita, I Nengah Sanjaya menelpon kerabatnya dan menyampaikan rombongan tidak bisa kembali karena kesasar. Sekitar pukul 18.00 wita, enam orang warga berangkat menjemput rombongan tersebut ke Pura Jero Sasah, namun hingga pukul 19.30 wita tidak ditemukan.
Hingga akhirnya peristiwa itu dilaporkan ke aparat desa setempat. Selanjutnya, sekitar pukul 22.00 wita dilanjutkan pencarian di jalur Pura Jero Sasah oleh empat orang. Namun nihil hasil. Pada pukul 23.00 wita dilaksanakan pencarian melalui jalur barat daerah Sarin Buana, tepatnya di kawasan Pura Jatiluwih berjumlah enam orang tapi gagal.
ADVERTISEMENT
Jumat (25/5) sekitar pukul 05.45 wita, dua orang pendaki yang tersesat berhasil turun ke wilayah Pura Luhur Bhujangga, dua orang pendaki ini adalah I Nengah Sanjaya dan I Nengah Pramudita Kencana. Keduanya menyampaikan jika rekannya yang lain masih tertinggal karena mengalami kram kaki.
Lantas dilakukan penjemputan kepada pendaki tersesat yang masih tertinggal di hutan. 17 orang berangkat melakukan penjemputan dari unsur Basarnas, BPNPB dan keluarga.
Kapolsek Penebel AKP Mastra Budaya menyebutkan, seluruh korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 wita melalui jalur Pura Luhur Taksu Agung di Desa Jatiluwih lantas dilakukan pemeriksaa di Pura Luhur Bhujangga. “Kondisi korban relatif baik, tidak ada luka dan hanya kelelahan,” ujarnya. (kanalbali/KR8)