Masa Pandemi, Jurnalis Ini Buka Usaha Jual Bibit Tanaman Pangan

Konten Media Partner
17 Mei 2020 10:19 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman hias yang dijual di Mahesh Garden - IST
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman hias yang dijual di Mahesh Garden - IST
ADVERTISEMENT
Lahir dari keluarga petani, Dwija Putra tak mau meninggalkan asal-usulnya. Meski sudah berkecimpung sebagai jurnalis lebih dari 5 tahun, ia tetap menjalani hobi memelihara tanaman di kebun yang dinamainya Mahesh Garden,
ADVERTISEMENT
Nah, ketika pandemi corona tiba, hobinya itu seperti menemukan saat yang tepat untuk dijadikan lahan usaha. “Sebelumnya, saya banyak memelihara tanaman hias, khususnya kaktus dan sebagian sudah dijual,” sebutnya, Minggu (17/5/2020).
Sekarang, dia lebih banyak menjajakan bibit tanaman pangan seperti cabe, tomat, terong. Ada juga bibit buah-buahan, obat-obatan herbal dan bunga untuk kelengkapan sesaji umat Hindu. “Memang tiba-tiba banyak yang membutuhkan, mungkin buat mengisi waktu di rumah saja,” kata wartawan Harian Radar Bali ini.
Untuk masalah bibit, ia tak khawatir karena keluarganya yang tinggal di daerah pertanian di Tabanan, siap untuk menyediakannya. “Jadi di Denpasar lebih banyak untuk pemasaran saja,” jelasnya.
Menurutnya, resiko bisnis ini, tidak ada yang terlalu berat. Hanya butuh kesabaran dalam menumbuhkan biji menjadi menjadi bibit berkualitas. Minimal dibutuhkan waktu 21 agar bibit itu siap untuk dipasarkan.
Dwija Putra saat mengelola lahan kosong yang ingin dijadikan lahan tanaman pangan - IST
Situasi saat ini juga banyak memunculkan pesaing baru karena semua orang bisa melakukan penjualan dan promosi melalui media sosial. Karena itu, dia juga memberi pelayanan optimal misalnya dengan jasa pengantaran sampai reward gratis bagi pelanggan yang menjadi followers di instagram.
Usahanya pun mulai berkembang ketika ada teman dan instansi yang meminta untuk mengelola lahan kosong untuk dikelola menjadi kebun kecil. “Jadi nanti bisa diambil hasilnya saat musim panen,” katanya. Cara itu juga menjadi langkah antisipasi ketika pandemi corona ternyata berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Apakah masih jadi wartawan?. “Itu tetap pekerjaan utama. Kalau yang usaha ini dikelola dengan bantuan istri dan teman-teman,” katanya sambil tertawa. ( kanalbali/RFH)