Masa Pandemi, Konsultan Keuangan Makin Diperlukan

Konten Media Partner
24 September 2020 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Agung Ngurah Cahaya Paramananda, CEO Financial Evolution - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Anak Agung Ngurah Cahaya Paramananda, CEO Financial Evolution - WIB
ADVERTISEMENT
Selain krisis kesehatan, pandemi COVID-19 juga menjadi masa krisis keuangan. Perencanaan keuangan menjadi hal yang mutlak diperlukan.
ADVERTISEMENT
"Kini setiap orang jadi tahu betapa pentingnya dana darurat, yang dapat dipergunakan saat kondisi tertentu," kata Anak Agung Ngurah Cahaya Paramananda, CEO Financial Evolution (Fin.E) Kamis (24/09).
Perusahaannya sejak hadir di Denpasar, Bali menjadi ruang konsultasi yang menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal mengatur keuangan pribadi maupun perusahaan."Kadang, banyak yang dapat income besar tapi tak bisa mengelola, tiba-tiba habis entah kemana, kita ajarkan bagaimana caranya supaya dapat memanajemen dengan baik," jelasnya.
Lembaganya merupakan tempat edukasi dan konsultasi keuangan di Bali yang telah berdiri sejak November 2019 dengan kelengkapan semua jenis kebutuhan. Lokasinya di tengah kota Denpasar di Jl Puputam II No 15B.
Layanannya antara lain konsultan hukum keuangan, konsultan kredit, financial class, hingga konsultan pajak. "Disini kami juga meyediakan cafe untuk kongkow dan mengobrol santai," jelasnya."Kita fasilitasi orang yang mau belajar keuangan ataupun konsultasi keuangan bisnis,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu apa gunanya ataupun aplikasi dalam kehidupan sehari-hari?Pria yang akrab di panggil Rama ini, menjelaskan diluar sana banyak orang yang masih belum bisa mengendalikan laju pengeluaran dengan baik.
Misalnya, ada Direktur di sebuah perusahaan dengan income sebulan seratus juta, tapi selalu habis tanpa mampu memahami pendapatan dipergunakan untuk apa saja. "Entah makan hiburan dan lain-lain, kita akan membantu para klien untuk mengungkap atau identifikasi di bagian mana uangnya keluar," ujarnya.
Untuk skala pribadi, klien akan diberikan semacam statemen keuangan pribadi, untuk dianalisis, ataupun identifikasi di bagian mana laju uang paling banyak dipergunakan."Kalau perusahaan, tentang bagaimana memanajemen supaya dapat bertahan lama dari generasi ke generasi,"terangnya.
Fin.E telah banyak membuat event pembelajaran. Bahkan, menurut penuturan Rama, dalam satu event bisa mencapai 50 orang peserta. "Namun karena COVID-19 jumlahnya berkurang sekitar 20 sampai 25 orang, terakhir kita buat event bulan April kemarin,"tambahnya. (kanalbali/WIB/IST)
ADVERTISEMENT