Masalah Bahasa Masih Jadi Kendala Tarik Turis Tiongkok ke Bali

Konten Media Partner
23 Juli 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keberadaan budaya Bali yang sebagian dipengaruhi oleh budaya Cina juga bisa menjadi daya tarik wisata (dok.kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
Keberadaan budaya Bali yang sebagian dipengaruhi oleh budaya Cina juga bisa menjadi daya tarik wisata (dok.kanalbali)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali - Selain keindahan alam dan atraksi wisata di pantai, wisatawan Tiongkok ternyata sangat menggemari seni budaya Bali yang menjadi salah satu destinasi primadona mereka. Namun daya tarik itu sulit dikembangkan karena terkendala penggunaan bahasa mandarin.
ADVERTISEMENT
Banyak pramuwisma asal luar bali yang mahir bahasa mandarin namun kurang mengenal budaya Bali sehingga kurang bisa menerangkannya. Untuk itu, tantangan ke depan yakni para pelaku jasa wisata di Bali harus bisa menyiapkan pramuwisata yang handal dan benar-benar mengenal seni budaya Bali.
Hal ini terungkap dalam Dialog Media Tentang Potensi Kerjasama Pariwisata Antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan Indonesia, yang dihadiri oleh Konsul Jendral RRT untuk Bali Gou Haodong di Hotel Maya Sanur, Denpasar.
“Menurut data yang ada, tahun 2018 rata-rata warga Tiongkok yang berwisata sekitar 14%, tapi yang masuk Bali hanya 2,1%, artinya walau meningkat tapi tidak sesignifikan ke Negara-negara lain," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Senin (22/7).
Wagub Bali Cok Ace (kiri) bersama konsul Cina di Bali (IST)
Menurut ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini, ada salah persepsi, dimana turis Tiongkok dikira hanya suka keindahan alam, pantai, spa dan sebagainya, ternyata mereka juga menyukai budaya kita.
ADVERTISEMENT
"Terkendala pramuwisata yang berasal dari luar dan hanya bermodalkan bahasa tanpa mendalami budaya kita, mereka tidak bisa menjelaskan filosofi-filosofi yang ada pada seni budaya kita. Sehingga mereka cenderung mengajak tamunya ke pantai, spa atau wisata buatan seperti swing,” ujar Wagub yang akrab disapa Cok Ace.
Lebih jauh, Wagub Cok Ace juga menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilaksanakan Pemprov Bali yakni pembangunan sarana prasarana infrastruktur untuk mendukung mobilitas wisatawan secara merata diseluruh daerah di Bali.
“Yang sudah dilaksanakan dalam waktu dekat ini yakni pembangunan shortcut ke daerah Bali utara, agar akses transportasi yang mudah dan efisien waktu, sehingga wisatawan pun stay di Bali lebih lama,” cetusnya.
Namun dia menyampaikan kedepan perlu memberdayakan himpunan para pelaku pariwisata untuk mengundang media-media Tiongkok agar bisa mempromosikan Bali di negaranya. Dan yang terpenting yakni membekali para pramuwisata dengan kemampuan bahasa dan wawasan yang memadai tentang Bali.
ADVERTISEMENT
“Para guide nanti kita bekali dengan wawasan tentang Bali, semoga bisa diterapkan adanya grade bagi mereka, misalnya grade A, B, C, yang hanya bisa memandu wisata transportasi ditetapkan grade C, yang memiliki wawasan budaya ditetapkan grade B, dan sebagainya, sehingga pasarnya jelas dalam mempromosikan Bali,” pungkas Wagub Cok Ace.
Sementara itu Konsul Jendral RRT untuk Bali Gou Haodong menyampaikan terimakasih dan apresiasinya atas pelayanan dan keramahan masyarakat Bali kepada warganya yang berwisata.
Seiring dengan peningkatan kunjungan wargan Tiongkok ke Bali, Ia pun mengharapkan adanya jaminan keamanan sehingga kepercayaan warganya terhadap kondisi Bali meningkat dan tingkat kunjungan semakin meningkat. Ia pun menyoroti kesalahpahaman yang sempat terjadi terkait pemasaran pariwisata Bali, dan saat ini sudah bisa tertangani.
ADVERTISEMENT
Disisi lain Ketua BTB IB Agung Partha Adnyana menyampaikan potensi wisatawan tiongkok mencapai 107 juta pada tahun 2014, dan saat ini potensinya meningkat hingga 200 juta.
Trend marketnya pun mulai berubah dimana sebelumnya group saat ini sudah mulai single travel, yang mayoritas tamu honeymoon. Selaku perhimpunan yang bergerak di bidang jasa wisata, Ia pun mengaku mendukung usaha pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan khususnya asal Tiongkok yang difokuskan pada safety dan quality. (kanalbali/RLS)