MC Perempuan Dilarang Tampil, Luh Jelantik Buat Surat Terbuka untuk Koster

Konten Media Partner
13 September 2021 8:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot status MC Putu Dessy Fridayanthi - IST
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot status MC Putu Dessy Fridayanthi - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Selebgram yang juga politisi dan pengusaha, Ni Luh Jelantik menuliskan surat terbuka kepada Gubenur Bali, Wayan Koster terkait adanya master of ceremony (MC) perempuan yang dilarang tampil dalam acara yang dihadiri Gubernur Wayan Koster.
ADVERTISEMENT
Lewat akun instagramnya @niluhdjelantik, ia menyebut persoalan yang dialami master of ceremony (MC), Putu Dessy Fridayanthi, merupakan bentuk diskriminasi kepada perempuan.
"Beliau adalah perempuan kebanggaan Bali, sebagaimana warga negara, Ecy berhak mendapatkan perlakuan yang fair dalam menjalankan profesinya," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Senin (13/09/21) Luh Jelantik mengungkap, sejak beberapa bulan lalu menerima cerita dari banyak pekerja event perempuan yang mendapat perlakuan serupa. Tak hanya MC, bahkan penyanyi, penari, penyambut tamu hingga pemimpin doa perempuan sempat mendapat perlakuan serupa.
"Ya saat itu temen-temen yang curhat, mereka tidak ngeh, kalau akan terjadi seperti itu, lebih disimpan sendiri," ungkapnya.
"Kami memberikan waktu dan kesempatan agar ada perubahan dalam memperlakukan pekerja event wanita yang selama ini diperlakukan dengan diskriminatif, tapi ternyata malah semakin menjadi-jadi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mempertanyakan apa alasan Gubenur Koster menetapkan hal itu. "Alasannya apa? mengapa ada perlakuan seperti ini? mereka perempuan baik-baik, pekerja profesional, ibu yang harus menghidupi keluarganya, terutama di masa pandemi," tambahnya.
Ia pun berharap, kedepan wanita perempuan mendapat kesempatan yang sama untuk tampil sesuai dengan kapasitas, tanpa melihat geder. "Ini urusan pemerintah ada untuk rakyatnya, dan kesempatan yang sama untuk tampil terlepas dari gender," tegasnya.
Selebgram dan politisi Ni Luh Jelantik - Denisa Matondang/Kumparan
Sebelumnya, Putu Dessy mencurahkan kekesalanya melalui Instagram, setelah ia dilarang tampil sebagai MC memandu acara yang dihadiri Gubernur Koster.
"Sebelum acara datanglah protokoler Gubernur aku disembunyikan di belakang panggung, enggak boleh keluar sama sekali selama waktu berlangsung, acara off air dulu di Kuta aku boleh nge-MC setelah Pak Gubernur meninggalkan ruangan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, perlakuan itu merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Ia juga tidak bisa bekerja secara profesional karena bingung memandu tanpa melihat acara.
Terlebih lagi, perlakuan itu menghalang-halangi warga yang sedang mencari nafkah. Apalagi saat pandemi COVID-19 karena tidak banyak pihak swasta atau negeri mengelar acara.
Sementara itu, Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali I Wayan Budiasa tak memberikan komentar atas peristiwa ini. Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihak Pemprov Bali akan memberikan klarifikasi. "Sudah sampai di pimpinan informasinya. Nanti katanya satu pintu keluar untuk merespon," ucapnya singkat.
(Kanalbali/WIB)