Berkunjung ke Pusat Penangkaran Jalak Bali di Gianyar

Konten Media Partner
24 Mei 2018 6:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berkunjung ke Pusat Penangkaran Jalak Bali di Gianyar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jalak Bali yang akan dilepasliarkan pada bulan Agustus nanti oleh PPP Bhegawan Giri (kanalbali/Dok.Bhegawan Giri)
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com - 53 ekor burung jalak Bali, termasuk delapan pasang dan 15 ekor anakan dan indukan, kini dimiliki oleh Pusat Penangkaran dan Pelepasliaran (PPP) Begawan Giri, Desa Melinggih Kelod, Payangan. Bersama delapan ekor nuri Pelangi Mitchell dan nuri Pelangi Forsten, dan juga tiga ekor jalak putih, mereka bisa dikunjungi oleh para wisatawan yang tertarik menikmati keindahannya.
Fasilitas itu sendiri resmi dibuka pada Rabu (23/4) oleh Pendiri Yayasan Bradley dan Debora Gardner bersama perwakilan Bupati Gianyar dari Dinas Pertanian bidang Peternakan Bapak Ngakan Putu Riadi, perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Kepala Resor BKSDA Gianyar Seksi Konservasi Wilayah II Bapak Dewa Made Rupa, dan Kepala Desa Melinggih Kelod I Nyoman Suwardana.
ADVERTISEMENT
Yayasan Begawan telah menjalankan program konservasi jalak Bali sejak tahun 1999 dengan tujuan mengembalikan populasi burung yang terancam punah di alam liar. Yayasan Begawan telah melepasliarkan 65 ekor Jalak Bali di antara tahun 2006 dan 2007 di Pulau Nusa Penida dan 16 ekor di Sibang dari tahun 2010 sampai 2012, namun banyak burung hilang karena ditangkap oleh pemburu liar.
Berkunjung ke Pusat Penangkaran Jalak Bali di Gianyar (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Yayasan Bradley (ujung kanan) and Debora Gardner bersama Kepala Desa Melinggih Kelod Pak Wardana (kanalbali/IST)
Kini, untuk pemantauan burung yang dilepasliarkan, Yayasan Begawan melibatkan komunitas lokal setempat. Program konservasi berbasis masyarakat di Melinggih Kelod dimulai sejak bulan Oktober 2017.
Yayasan memutuskan untuk bermitra bersama masyarakat setempat untuk memastikan adanya dukungan terhadap pelestarian jalak Bali, yaitu melalui pengawasan kolektif dan tindakan tidak menangkap dan/atau menjual burung liar ataupun yang telah dilepasliarkan bisa terlaksanakan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Para penangkar juga sudah membuat Asosiasi Penangkar Melinggih Kelod untuk kelancaran program. "Kami berharap masyarakat setempat dapat mengambil keuntungan melalui ecotourism dan pariwisata," kata Pendiri Yayasan Begawan Bradley Gardner pada sambutannya.
Perwakilan Bupati Gianyar dari Dinas Pertanian bidang Pertenakan Bapak Ngakan Putu Riadi mengapresiasi upaya program-program Yayasan Begawan, sehingga dengan adanya berbagai program yang mengenalkan spesies jalak Bali, maka dapat menjadi suatu langkah awal untuk kemudian menyebarkan semangat konservasi ke lingkungan masyarakat yang lebih luas. (kanalbali/RFH)