Mendagri: Rapat Dipindah ke Nusa Dua untuk Membantu Ekonomi Bali

Konten Media Partner
27 Februari 2020 18:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta Rakor Kemendagri di Nusa Dua  Convention Center - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Rakor Kemendagri di Nusa Dua Convention Center - KAD
ADVERTISEMENT
Kondisi ekonomi Bali yang terpengaruh oleh pembatalan kedatangan turis China akibat virus Corona menjadi perhatian Jokowi. Karena itu Kemendagri memindahkan rapat koordinasi bidang politik dan pemerintahan umum dan deteksi dini mendukung sukses Pilkada Serentak 2020 dari Jakarta ke Bali.
ADVERTISEMENT
"Acara digelar di Nusa Dua Covention Center, Kabupaten Badung, Bali, untuk membantu perekonomian di Bali," kata Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutannya di Rakor, Kamis (27/2).
Tito juga menyampaikan, acara rakor ini dihadiri sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari pejabat KPU, Bawaslu, Sekretaris Daerah, dan kejaksaan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Jika masing-masing membawa keluarga ada sekitar 6.000 orang yang berkunjung ke Bali.
Ia juga, berharap lembaga kementrian lainnya agar ikut membuat kegiatan-kegiatan khusus paling tidak dalam waktu 3 bulan pertama di daerah wisata yang terdampak turunnya turis akibat wabah virus corona terutama di Bali, Manado dan Kepulauan Riau. Apalagi, pemerintah sudah memberi insentif pariwisata seperti diskon penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Maka daerah-daerah wisata seperti Bali Manado, Kepulauan Riau itu yang terdampak utama berserta daerah beberapa destinasi wisata lainnyan. Selain diberikan insentif oleh pemerintah, penerbangan juga diperintahkan semua airline menuju daerah wisata itu diberikan subsidi dan diberikan diskon," imbuhnya.
Menteri Tito juga menyampaikan, hal itu dilakukan untuk menarik wisatawan asing maupun domestik dan menurutnya wisatawan domestik di Indonesia adalah market yang besar. Karena ada 50 juta penduduk Indonesia yang berasal dari kelas menengah mempunyai daya beli yang kuat dan bisa mengisi kekosongan kunjugan turis.
"Middle class kita sekarang sudah mencapai 50 juta itu data dari kementerian keuangan. Artinya, kalau kehilangan 1 juta atau 1,2 juta (wisatawan asal China ke Bali setiap tahun). Sebetulnya, ada potensi 50 juta orang Indonesia sendiri yang punya kemampuan daya beli dan tidak kalah dengan wisatawan yang 1,2 juta itu," jelas Menteri Tito.
ADVERTISEMENT
"Mereka mempunyai daya beli yang kuat. Jadi pasar domestik sendiri potensial untuk bisa menutup kehilangan potensi turis dari Tiongkok atau dari wisatawan mancanegara," ujar Menteri Tito. (KAD)