Menjaga Asa Rumah Murah di Masa Pandemi

Konten Media Partner
18 Februari 2021 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rosy di depan rumah yang dimilikinya dengan fasilitas KPR BTN - IST
zoom-in-whitePerbesar
Rosy di depan rumah yang dimilikinya dengan fasilitas KPR BTN - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Habiebatur Rosyqoh (22) mengaku senang dan bangga. Justru di masa pandemi, dia dapat mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri." Saya belum punya uang tunai untuk membeli rumah, dengan adanya KPR saya merasa terbantu," kata Rosy sapaan akrabnya saat ditemui Kamis (17/2/2021).
ADVERTISEMENT
Rumah yang dibeli Rosy merupakan rumah subsidi dengan harga Rp 168 juta di Perumahan Griya Multi Jadi, Tabanan, Bali. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diberikan oleh Bank Tabungan Negara (BTN)
Hal yang sama dirasakan Ira Paramita."Sejak menikah dan tinggal di Bali tujuh tahun lalu, saya selalu mengontrak rumah di kawasan Denpasar. Akhirnya mulai menabung dan pada November 2020 lalu, tabungan sudah cukup dan memutuskan mengambil KPR," kata Ira.
Ira bercerita, awalnya, ia mengeluarkan uang Rp 28 juta untuk DP dan biaya lainnya dalam program kredit pemilikan rumah (KPR) dari Bank BTN. "Ternyata saat pandemi KPR dimudahkan dan prosesnya bisa dipercepat," kata dia.
ilustrasi rumah bersubsidi dengan fasilitas KPR BTN- IST
Rosy dan Ira menjadi dua dari sekian banyak orang yang memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditengah pandemi. Padahal, sektor ini juga merasakan dampak yang luar biasa akibat pandemi COVID-19 yang hingga kini tak kunjung usai.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Bali I Gede Suardita menjelaskan, pandemi COVID-19 membuat realisasi pembangunan rumah murah pada tahun 2020 hanya 50%. Hal itu membuat DPD REI Bali menggabungkan pekerjaan rumah yang tersisa tahun lalu dengan target tahunan pembangunan rumah subsidi tahun ini.
"KPR subsidi ini dibangun di Tabanan, Buleleng, Jembrana, Karangasem, dan Klungkung, meski dalam situasi seperti ini kita tetap mematok angka tinggi untuk penyediaan properti. Pada tahun 2021 ini kita memproyeksikan pembangunan 5.000 unit rumah subsidi," terangnya.
Kebutuhan rumah di Bali khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Pulau Dewata masih sangat tinggi. Menurutnya, angka backlog atau perbandingan antara kebutuhan perumahan dengan ketersediaannya di Balibpada tahun 2020 sebanyak 15 ribu. Meski begitu, ia tetap berharap pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Branch manager bank BTN kantor cabang Denpasar Meda Entiadi menyebut, penyaluran KPR di Bank BTN Denpasar pada tahun 2020 secara umum mengalami penurunan..
Branch manager bank BTN kantor cabang Denpasar Meda Entiadi- IST
Apalagi, potensi market KPR di Provinsi Bali sebagian besar dari sektor pariwisata. "Jadi ketika sebagian besar sektor pariwisata terpukul akibat pandemi COVID-19, maka potensi market KPR seperti yang telah saya sampaikan itu juga mengalami penurunan yang berdampak pada penyaluran," katanya dihubungi.
Penyaluran di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 56% dari posisi realisasi bulan Desember 2019 sebesar Rp 562 Milyar. Meski demikian, pada tahun 2021 ini pihaknya optimis adanya peningkatan penyaluran KPR."Tentu kami optimis di tahun 2021 dapat meningkatkan penyaluran KPR di provinsi Bali," ujarnya.
Ada sejumlah strategi yang akan dilakukan Bank BTN KC Denpasar dalam penyaluran KPR. Misalnya, meningkatkan kerjasama dengan mitra BTN yang tergabung dalam asosiasi developer REI, HIMPERA, APERSI, PI, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama yang jalankan bersama para anggota assosiasi tersebut yaitu kerjasama PKS dukungan KPR dan pemberian kredit pembiayaan konstruksi untuk pembangunan proyek perumahan. Lalu, meningkatkan promosi produk-produk KPR Bank BTN baik melalui media sosial, cetak dan sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.
Selain itu, bank BTN mempunyai program BTN Solusi yang bekerja sama dengan instansi, TNI/Polri dan perusahan BUMN untuk memenuhi kebutuhan akan jasa layanan perbankan Bank BTN.
"Optimisme terjadi karena kebutuhan untuk hunian tempat tinggal di Provinsi Bali masih cukup tinggi. Hal ini terbukti meski saat pandemi COVID-19, kebutuhan hunian masih tetap terjadi walaupun angkanya mengalami penurunan. Kedepan kami yakin akan kembali menggeliat," terangnya.
Untuk bisa merealisasikan optimisme itu, Bank BTN terus mengeluarkan suku bunga promo bersaing dan gimmick-gimmick menarik lainnya sebagai upaya meningkatkan antusias masyarakat untuk memiliki rumah dengan skim kredit KPR di Bank BTN.
ADVERTISEMENT
"Ada subsidi dari pemerintah yaitu berupa produk KPR subsidi FLPP dengan suku bunga 5 %, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada produk ini harga jual rumah dipatok Rp 168 juta untuk wilayah Provinsi Bali," kata dia
Di tengah optimisme itu, pihaknya tetap lebih selektif dan hati-hati khususnya yang berkaitan dengan sektor pariwisata. Namun jika ada berkas masuk akan tetap proses dan verifikasi kembali terkait kelangsungan pekerjaan dan usahanya serta kelayakannya. "Selektif unuk menghindari terjadinya gagal bayar," pungkasnya. (Kanalbali/ACH)