Menteri Minta Maaf, Proyek Pelabuhan Benoa Pelindo Jalan Lagi

Konten Media Partner
8 September 2019 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek reklamasi Pelabuhan Benoa yang dilakukan Pelindo III (kanalbali/IST)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek reklamasi Pelabuhan Benoa yang dilakukan Pelindo III (kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, Kanalbali - Polemik Reklamasi di Pelabuhan Benoa akhirnya menemui babak baru. Setelah hampir dua minggu Gubernur Bali menghentikan proyek reklamasi yang mengakibatkan hancurnya ekosistem bakau seluas 17 hektare, akhirnya Koster melunak.
ADVERTISEMENT
Hal itu setelah adanya kesepakatan antara Gubernur dan PT Pelindo III disampaikan langsung oleh Deputi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Jamaludin. "Disepakati PT Pelindo III tidak akan melanjutkan perluasan penumpukan material. Namun sebaliknya Pelindo III akan menata, memitigasi dampak, dan merestorasi kondisi lingkungan di kawasan Pelabuhan Benoa," kata Ridwan saat Press Conference di rumah Jabatan Kantor Gubernur Denpasar, Sabtu, (7/09).
Setelah dilakukan penataan lanjut Ridwan, PT Pelindo III bersama dengan KSOP Benoa akan meninjau kembali dukumen Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang berlaku saat ini, dan akan mengusulkan rencana terinci dengan memperhatikan RIP yang berlaku saat ini, dan seusai dengan arahan Gubernur Bali.
"Akan disesuaikan dengan surat Gubernur yang disampaikan kepada publik beberapa waktu lalu," paparnya.
ADVERTISEMENT
Ridwan juga menyampaikan bahwa pihak pemerintah Kemenko Maritim membentuk tim koordinasi pemantauan yang terdiri dari para pejabat, dan pakar dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk mengumpulkan data dan informasi terkait persoalan yang muncul. Serta menyampaikan masukan dan rekomendasi terhadap pemerintahan Provinsi Bali dan PT Pelindo III terkait kondisi dan tindak lanjut pengembangan.
"Jadi nanti tim inilah yang akan mengumpulkan informasi secara ilmiah dan objektif. Membuat masukan dan rekomendasi apa yang harus dilakukan supaya objektif dan profesional dan supaya bermanfaat kepada masyarakat luas dalam jangka panjang," jelasnya.
Untuk itu, rekomendasi tindak lanjut menurutnya akan disusun dengan memperhatikan kepentingan nasional, kepentingan daerah dan kearifan lokal. "Sebagaimana kita tahu, pemerintah sedang mendorong tumbuhnya pariwisata, dan kita tahu Bali adalah andalan Indonesia, sehingga nanti Pelabuhan Benoa yang dirancang sebagai pelabuhan utama untuk kapal kapal pesiar agar bisa terus berkembang dan berkontribusi bagi pendapatan ekonomi nasional ataupun daerah," jelasnya.
Gubernur Bali Wayan Koster (ujung kiri) bersama Ridwan, Deputi Kemenko Maritim
Di tempat yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan rasa syukur yang sangat mendalam dengan kesepakatan yang sudah terwujud antara Pemerintah Provinsi dan PT Pelindo III terkait proyek reklamasi di pelabuhan Benoa. Dirinya menyampaikan, hal yang sudah terjadi merupakan ketledoran yang seharusnya tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
"Keteledoran tersebut sudah disadari dan kemudian pemerintah yang diwakili oleh bapak deputi infrastruktur Menko Maritim sudah meminta maaf kepada masyarakat serta akan merevisi rencana induk pengembangan Benoa sesuai dengan surat Gubernur," ungkap Koster.
Namun walau begitu, Koster menyampaikan bahwa pengembangan tersebut akan terus berlanjut, dengan catatan wilayah Dumping I & II hanya dikembangkan fasilitas untuk mendukung fungsi utama Pelabuhan Benoa.
"Seperti terminal untuk BBM, Dukungan untuk  rupture bandara, karena kita butuh bandara Ngurah Rai ini agar bisa lebih aman. Diluar itu tidak akan ada bangunan seperti hotel, restoran. Diluar yang tadi sisanya akan menjadi kawasan hijau," jelasnya.
Koster memastikan dirinya akan terus mengawal agar proyek reklamasi di pelabuhan Benoa tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan. (kanalbali/KR13)
ADVERTISEMENT