MR HIT Balut 'Sang Pejuang' dengan Paduan Orkestra dan Rock

Konten Media Partner
22 Agustus 2019 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MR HIT Balut 'Sang Pejuang' dengan Paduan Orkestra dan Rock
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Serangkaian perayaan ke 74 tahun Republik Indonesia, MR HIT meluncurkan sebuah lagu di kanal Instagram. Dalam durasi 3.48 menit yang terbalut dalam video lirik vertikal di IGTV @mrhitofficial , lagu terbaru MR HIT berseliweran di antara berbagai postingan perayaan kemerdekaan netizen sejagat maya.
ADVERTISEMENT
Band yang digawangi Agung Yudha (Gitar + Vokal), Indra Dananjaya (Gitar), Anantha Prasetya (Bass) dan Indra Permana (Drum + Perkusi) mengaku memang menunggu momentum kemerdekaan untuk meluncurkan Sang Pejuang. Selain karena temanya yang nasionalis, ada sebuah pesan yang MR HIT ingin sampaikan.
"Sebuah pesan lugas yang dipinjam dari sebuah Sajak Kepada Bung Dadi milik Wiji Thukul, seorang sastrawan dan aktivis Hak Asasi Manusia yang hilang, “Ini tanah airmu, di sini kita bukan turis!”," sebut Agung.
“Dipersembahkan bagi semua orang yang sedang berjuang. Baik bagi lingkungannya, keluarga maupun untuk diri sendiri”, tegasnya.
Lagu telah lahir dan menunggu waktu untuk diluncurkan. Moda penyebaran yang dipilih adalah IGTV dari instagram MR HIT @mrhitofficial . “Visual adalah sesuatu yang utama di jaman sekarang. Selain itu, hampir semua orang memiliki instagram di gadget mereka. Dua hal itu memunculkan ide bagi kami untuk merilis Sang Pejuang," katanya.
ADVERTISEMENT
Dibantu dengan sinyal internet yang cukup cepat di era ini, MR HIT merasa akan lebih cepat menjangkau kawan – kawan lewat dunia maya yaitu melalui instagram official MR HIT.
Perilisan lagu dengan konsep video lirik kreatif secara vertikal juga dipilih karena akan lebih mudah untuk diikuti sembari mendengarkan lagu Sang Pejuang dengan tidak meninggalkan kenikmatan menggenggam gadget seperti yang dilakukan oleh kita sehari – hari.
Kolaborasi dalam membentuk visual Sang Pejuang dalam bentuk poster juga terjadi dengan Bayu Baruna, seorang dosen dkv di sebuah kampus desain swasta yang ada di Bali” Jelas Indra Permana. (kanalbali/RLS)