New Normal Pariwisata Bali Diharap Bukan Hanya di Nusa Dua

Konten Media Partner
16 Juni 2020 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pintu gerbang kawasan wisata ITDC di Nusa Dua, Bali -  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pintu gerbang kawasan wisata ITDC di Nusa Dua, Bali - (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio, Selasa (16/6/2020) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja di Bali untuk mempersiapkan ‘New Normal’ Pariwisata Bali. Terkait dengan hal itu, ia diharapkan tak hanya melihat kawasan wisata Nusa Dua serta wilayah Bali selatan saja.
ADVERTISEMENT
“Lihatlah seperti kami yang ada di daerah pegunungan. Jangan sampai menimbulkan ketimpangan baru dalam situasi pandemi ini,” kata Ketut Marjana, pengelola obyek wisata Toya Devasya Hot Spring Water Park di Danau Batur, Kintamani, Bangli.
“Kami mengundang Mas Menteri hadir kesini dan menikmati keindahan alam Geopark Batur,” tegasnya. Ia sendiri sudah membuka obyek wisata yang dikelolanya dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat. Meski Pemerintah Provinsi Bali secara resmi masih melarang.
Obyek wisata Toya Devasya di Kintamani, Bangli - IST
Mantan Dirut PT Pos itu menyatakan, Bali harus dikelola sebagai ‘One Island, One Management’ sehingga kebijakan di satu wilayah harus terintegrasi dengan wilayah yang lain. “Jangan sampai yang besar-besar saja yang mendapat perhatian dan kesempatan pertama untuk bangkit, kami yang kecil-kecil di kabupaten juga harus dibantu,” tegas Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangli ini.
ADVERTISEMENT
Mengenai alasan bahwa wilayah Nusa Dua mendapat prioritas karena kesiapan infrastruktur kesehatan di sekitarnya, Marjana menegaskan, di daerah pun bisa disiapkan dengan bantuan pemerintah. “Jadi seperti di Bangli, bagaimana rumah sakitnya dibantu untuk bertaraf internasional,” tegasnya.
Sementara itu, secara terpisah, Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa mengatakan, pihaknya tak memusatkan satu hingga dua wilayah dalam rangka menyambut era new normal di sektor pariwisata. Semua wilayah di Bali dipastikan masuk pembahasan ditengah wacana dibukanya kembali obyek pariwisata.
Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa - IST
"Saya sudah keliling dan intens berkoordinasi dengan seluruh stakeholder pariwisata di seluruh kabupaten," katanya. Astawa menuturkan, koofrdinasi yang ia lakukan dengan seluruh stakeholder pariwisata di Bali meliputi banyak sektor, salah satu yang paling utama tentu perihal standar keamanan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ditanya kapan secara resmi akan membuka obyek wisata untuk publik, Astawa belum berani menyebut. "Kita semua tengah fokus untuk mencegah transmisi lokal COVID-19. Karena semua kan tahu bahwa transmisi lokal di Bali masih terus terjadi dan masih ada penambahan-penambahan," jelas Astawa. ( kanalbali/ACH )