Overload, Masih Ada 30 Jenazah di Tenda Darurat RSUD Mangusada

Konten Media Partner
15 Maret 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di tenda darurat RSUD Mangusada , Badung (kanalbali/ZUL)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di tenda darurat RSUD Mangusada , Badung (kanalbali/ZUL)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Direktur RSUD Mangusada, I Nyoman Gunarta menyampaikan dari data terakhir, masih 104 Jenazah yang dititipkan di rumah sakit milik Pemkab badung itu. 30 diantaranya berada diluar ruangan alias di tenda darurat.
ADVERTISEMENT
"Masih overload. kemarin masih ada 2 keluarga yang ingin mengirimkan jenazah ke RSUD Mangusada, terpkasa kami tolak, ungkap Gunarta.
Gunarta menuturkan pihaknya sedang mencari upaya-upaya agar overload jenazah ini bisa segera ditangani. "Sudah dibicarakan dengan Majelis Madya Desa Pekarman agar jenazah bisa di 'kingsan ring pertiwi' atau dikuburkan tanpa upacara. Sebab jika terlalu lama, kondisi jenazah juga tidak baik saat diambil oleh pihak keluarga", katanya.
Meski demikian, pihaknya tidak memberikan patokan hari, kapan maksimal jenazah harus diambil, "hal ini tidak kami lakukan, sebab hanya keluarga yang tahu kapan hari baik untuk menguburkan jenazahnya", tutupnya.
Sementara itu kondisi overload penitipan jenazah tidak terjadi di RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini disampaikan Humas rumah sakit terbesar di Bali itu , Dewa Ketut Kresna, "Beberapa hari lalu memang sempat ada sekitar 105 jenazah, kemudian setelah hari raya Nyepi jenazah diambil kembali oleh pihak keluarga", kata Dewa Kresna.
ADVERTISEMENT
Meski jumlahnya sempat mencapai ratusan, Dewa menuturkan jenazah tersebut masih bisa ditampung di dalam ruangan, tidak sampai mendirikan tenda. "Sekarang jumlah jenazah yang ada saat ini hanya 32 jenazah di freezer dan 30 jenazah yang dipeti", tandasnya.
Lebih lanjut, Dewa mengatakan di RSUP Sanglah per hari, Jenazah yang dititipkan membayar tempat sebesar Rp. 75.000 untuk yang di peti, dan Rp 125.000 untuk yang di Freezer. "Mungkin disini penitipannya berbayar, sehingga jenazah-jenazah tersebut segera diambil, berbeda hal nya dengan RSUD Mangusaba yang menggratiskan tempat penitipanya", jelas Dewa. (kanalbali/LSU)