Paceklik, Harga Ikan Pindang Naik 100 Persen

Konten Media Partner
11 Januari 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usaha pembuatan ikan lesu gara-gara bahan baku susah didapat (kanalbali/KR7)
zoom-in-whitePerbesar
Usaha pembuatan ikan lesu gara-gara bahan baku susah didapat (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT
Klungkung. Kanalbali.com - Situasi cuaca buruk belakangan berimbas pada kegiatan nelayan dalam menangkap ikan. Hal ini juga berpengaruh pada produksi ikan pindang di pusat pemindangan ikan (PPI) desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Selain produksi yang tidak sebanyak jika ada ikan, harganyapun naik hingga seratus persen. “yang ini biasanya paling Rp 1200, sekarang malah Rp 2500, itu sudah lebih dari dua kali lipatnya,” untuk produksi sekarang hanya 100 keranjang saja,” ujar seorang pemindang ikan di Kusamba, Ni Nyoman Sudiasih, Jumat (11/1/2019). Bahkan banyak tempat-tempat pemindangan ikan yang tutup dan jikapun beroperasi hanya mengolah ikan beku yang didatangkan dari luar Bali dan sisanya ikan dari Amed, Karangasem. Harga satu keranjang isi delapan ekor ikan tongkol yang sudah melalui proses pemindangan, awalnya hanya Rp 20 ribuan, sekarang sudah naik menjadi Rp 45 ribu per keranjang. Naiknya harga ikan sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Persis ketika BMKG Bali mulai merilis peringatan dini terhadap cuaca buruk yang menimpa Bali. Sejumlah pemindang ikan mengaku pasrah dan tetap bekerja walaupun hanya mengolah ikan sedikit, setengah dari biasanya. Tempat pemindangan ikan (TPI) di Desa Kusamba, memang menjadi salah satu potensi pengelohan perikanan terbesar di Bali. Sayangnya, perkembangan ini tidak didukung bahan baku yang cukup dari para nelayan. Pemindang ikan hanya berharap cuaca kembali normal, nelayan kembali mencari ikan seperti biasa dan lokasi pemindangan ikan ini beroperasi dengan harga ikan yang kembali wajar. (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT