Pakai Standar COVID-19, Perayaan Saraswati di Denpasar Terlihat Lengang
ADVERTISEMENT
Pura Jagatnatha, denpasar terlihat lenggang Sabtu pagi (4/7). Tak seperti biasanya, hanya beberapa orang datang untuk bersembahyang, pada peringatan hari raya Saraswati hari ini.
ADVERTISEMENT
Mengikuti protokol kesehatan saat pandemi COVID-19, baik umat, pecalang (keamanan adat-red) maupun pemangku (petugas ritual-Red) harus memakai masker. Sebelum memasuki areal pura dilakukan pengecekan suhu tubuh dan wajib mencuci tangan.
Salah satu petugas pecalang, I Made Manda mengatakan, sedari pagi memang jumlah umat yang bersembahyang tak terlalu banyak. "Dibanding tahun sebelumnya hari ini cukup sepi,"ungkapnya.
Ia mengatakan, pura Jagatnatha tetap buka untuk peribadatan. "Kalo hari ini pura di buka sampai malem, petugasnya juga bergantian,"jelas Manda.
Hari raya Saraswati, setiap tahunnya dirayakan umat Hindu di Nusantara sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan. Pelaksanaan ritual pada hari raya ini, umumnya dilakukan pagi hari.
"Sebenarnya tidak ada perbedaan daripada sebelumnya, hanya saja kali ini kita menggunakan protokol kesehatan seperti memakai masker,"ungkap salah satu Pemangku (pendeta Hindu-red) Jro Mangku Subagyasta.
Sementara itu, pelaksanaan persebahyangan Saraswati di kampus Universitas I Gusti Bagus Sugriwa (dulu IHDN Denpasar) berlangsung khidmat. Sekitar 30 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ikut melakukan persembahyangan ini. Persbahyangan berlangsung selama sekitar satu jam.
ADVERTISEMENT
Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana mengemukakan, di tengah pandemi, pelaksanaan persembahyangan di institusi pendidikan tetap diperbolehkan. "Di kampus maupun di sekolah-sekolah tetap boleh melakukan peribadatan namun protokol kesehatan jangan dilupakan,"ujarnya.
Sebagaimana dijelaskan, hari raya saraswati diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) tepatnya pada Saniscara atau Sabtu Umanis Wuku Watugunung (penanggalan Hindu-red). Dalam setahun, umat Hindu di Nusantara memperingati hari Saraswati sebanyak dua kali.
Hari Raya Saraswati juga merupakan penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati, Ia digambarkan sebagai sosok perempuan cantik berlengan empat yang duduk di atas teratai dan berwahana seekor angsa dan merak.
Kedua tangan kanannya membawa sitar atau veena dan ganatri, sedangkan kedua tangan kirinya yang satu membawa pustaka atau keropak sedangkan tangan kiri satunya ikut membawa sitar.
ADVERTISEMENT
( kanalbali/WIB )