Pameran Situs dan Ritus Menjaga Warisan Budaya Bali Tua

Konten Media Partner
24 April 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Situs dan Ritus Menjaga Warisan Budaya Bali Tua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Untuk pertama kalinya, sebuah pameran fotografi , videografi, drawing, dan lukisan tentang situs dan ritus di Bali digelar oleh Yayasan Bakti Pertiwi Jati (BPJ). Pameran mengangkat tema “Situs dan Ritus Tatanan Peradaban Bali Tua” ini akan berlangsung hingga 9 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua BPJ, I Made Bakti Wiyasa, di sela-sela persiapan pameran, Rabu (24/4) menjelaskan, dalam kegiatan pameran ini bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar khususnya Dinas Pariwisata Kota Denpasar . "Ini untuk membangkitkan kesadaran untuk mencintai heritage di Bali khsusnya Kota Denpasar," jelasnya.
Pelaksanaan kegiatan ini selaras dengan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Keberadaan situs dan ritus merupakan bagian dari objek pemajuan kebudayaan. Keberadaan situs budaya harus dilestarikan, dan pemerintah memang memiliki kewajiban untuk melindunginya.
Bakti Wiyasa melanjutkan, BPJ sendiri telah terjun secara acak di situs-situs kuno yang ada di wilayah Tabanan, Badung, Buleleng, Denpasar, dan Klungkung.
ADVERTISEMENT
Beberapa situs yang telah dilakukan kajian sebagai materi pameran di antaranya situs Pura Desa Peguyangan dan Pura Puseh Peguyangan, Pura Dalem Pemanis Penatih, Pura Dalem Tambawu, Dalem Tungkub Khayangan Sakti Kesiman, Pura Pengerebongan, Merajan Agung Puri Kesiman, Pura Dalem Penataran Tangeb, Pura Kentel Gumi Kapal, Merajan Agung Puri Nyalian Klungkung, Pura Dalem Segara Madu Buleleng, Pura Pengungangan Pemanis, Pura Batur Pemanis.
Pihaknya menambahkan, secara keseluruhan semua item karya dalam pameran “Situs dan Ritus Peradaban Bali Tua” merepresentasikan rekaman peradaban tua secara detail sebagai varian-varian keindahan simbolik berupa foto, film dokumenter, drawing, lukisan yang mewujudkan masing-masing dari tatanan peradaban Tri Maha Lingga Bali (Mahaagung, Mahaawidya, Maharata).
Adapun secara rinci jumlah karya yang dipamerkan terdiri atas sebuah film dokumenter ritus serta 113 foto situs dan ritus yang fotonya diambil sendiri oleh para fotografer BPJ. Kemudian ada 7 lukisan dan 4 karya drawing oleh Bakti Wiyasa. Selain itu, ada 8 karya dari fotografer lainnya yakni Bayu Pramana (3 foto), Rudi Waisnawa (3 foto), dan Naya Suanta (2 foto).
ADVERTISEMENT
"Bencana heritage, pembongkaran situs kuno, praktik perusakan pura kuno sejatinya telah lama terjadi, tetapi hingga kini belum ada yang ngeh dan belum ada yang mampu menghentikannya," tegasya. (kanalbali/RLS)