Pandemi dalam Rekaman Kamera 5 Fotografer Dipamerkan di Seminyak, Bali

Konten Media Partner
17 Desember 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Widodo Muktiyo (kanan), Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara Ismar Patrizki (kiri) - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Widodo Muktiyo (kanan), Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara Ismar Patrizki (kiri) - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Pameran foto jurnalistik bertajuk 'Rwa Bhineda' digelar di Seminyak, Bali. Pameran yang menampilkan sejumlah foto sebagai kilas balik peristiwa yang terjadi di kawasan Bali-NTB-NTT selama periode tahun 2020-2021. Tak pelak, foto-foto yang muncul sebagian besar berserita tentang suasana pandemi.
ADVERTISEMENT
Adapun 5 fotografer yang terlibat adalah Ahmad Subaidi (NTB), Naufal Fikri Yusuf (Bali), Kornelis Kaha (NTT), I Nyoman Budhiana (Bali), dan I Nyoman Hendra Wibowo (Bali). Pameran foto akan berlangsung hingga 2 Januari 2022.
"Pameran ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas kiprah para pewarta foto ANTARA di wilayah Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) dan dalam rangka memeriahkan HUT ke-84 Perum LKBN ANTARA," kata Kurator Pameran Rwa Bhineda Ismar Patrizki di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/12/2021).
Ia menjelaskan, tajuk Rwa bhineda, dalam Bahasa Bali, bermakna dua sisi atau sifat yang berlawanan. Meski bertolak belakang, kedua sisi itu justru menjaga harmoni alam semesta.
"Dua hal yang bertentangan, hitam-putih, gelap-terang, baik-buruk, siang-malam, kiri-kanan, serta laki-laki-perempuan, mewarnai kehidupan, membentuk sebuah keseimbangan mikrokosmos bhuwana alit dan makrokosmos atau bhuwana agung," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, selama hampir dua tahun terakhir, situasi dunia sedang berada di sisi gelap dari 'Rwa Bhineda'. Kegelapan itu muncul karena penyebaran pandemi COVID-19. Pulau Dewata juga tak luput dari hantaman virus SARS-CoV-2 itu.
Suasana pameran foto - IST
Perekonomian Pulau Dewata terpuruk akibat pandemi COVID-19. Sektor pariwisata yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat Bali sangat terdampak dengan sepinya wisatawan saat pandemi melanda dunia.
Hingga pada 14 Oktober 2021 lalu, pemerintah memutuskan untuk membuka pariwisata internasional Pulau Dewata. Secara perlahan, Bali kembali menggeliat meskipun hingga pertengahan bulan Desember 2021 belum ada satu pun penerbangan internasional yang membawa wisatawan mancanegara menuju Bali.
"Suluh yang nyaris padam itu mulai menyala lagi. Sisi terang 'Rwa Bhineda' terlihat di cakrawala Pulau Dewata. Dan suasana gelap-terang Pulau Dewata sepanjang pandemi COVID-19 melanda ini tak luput dari reportase visual yang diberitakan para pewarta foto Kantor Berita ANTARA," ujar Ismar.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, foto-foto yang disajikan dalam pameran 'Rwa Bhineda' tahun ini dicetak di atas aluminium composite panel sehingga memunculkan kesan metal atau logam di setiap karya.
Menurut Ismar, logam merupakan material alam yang sifatnya keras, kuat, dan solid atau kukuh. Itu sebagai perlambang harapan dan doa untuk masyarakat Sunda Kecil, khususnya di Pulau Dewata, agar tetap kuat dan kukuh dalam menghadapi gelombang pagebluk.
Seorang pewarta foto yang ikut berpameran Naufal Fikri Yusuf mengatakan, melalui foto-foto yang dipamerkan ia ingin mengajak masyarakat luas agar bisa melihat realita dan kondisi yang terjadi selama dua tahun terakhir, khususnya di wilayah Bali yang sangat terdampak pandemi COVID-19.
“Kami berharap agar pameran ini bisa memberikan semangat kepada masyarakat termasuk pelaku seni untuk terus berkreativitas selama masa pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” katanya. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT