Pariwisata Bali Tercoreng Akibat WN Australia Bohong Jadi Korban Begal

Konten Media Partner
11 Desember 2019 12:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berita yang muncul di media Australia (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Berita yang muncul di media Australia (IST)
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, sangat menyayangkan pemberitaan bohong terkait kasus begal yang dialami turis Australia bernama Emma Bell (25). Seperti yang diketahui, media Australia, 9news.com.au, sempat memberitakan bahwa Emma Bell menjadi korban begal di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
ADVERTISEMENT
Putu Astawa pemberitaan itu mencoreng citra pariwisata di Bali. Ia sangat berharap pihak Kepolisian Bali memberikan efek jera pada turis yang memberikan informasi tidak benar.
"Ini menjadi domain kepolisan karena ini sudah mencoreng pariwisata Bali. Karena sempat diberitakan yang tentunya tidak baik bagi image pariwisata kita. Itu yang kita sayangkan," kata Astawa saat dihubungi, Rabu (11/12).
Ia juga mengatakan perkembangan arus informasi teknologi memungkinkan seseorang untuk melakukan itu demi kepentingan pribadinya. Maka kedepannya pihaknya meminta untuk terus mewaspadai adanya perilaku turis yang seperti itu.
Ia juga menyampaikan, bahwa modus yang dilakukan oleh turis Australia itu tidak sering terjadi. Tapi tentunya menjadi pelajaran kedepannya untuk pariwisata di Bali.
ADVERTISEMENT
"Kalau seringkali tidak. Mungkin ada satu atau dua kelihatan itu dimanfaatkan (modus), yang saya tau. Tapi ini perlu diwaspadai modus-modus seperti ini dan menjadikan pelajaran bagi kita untuk selalu waspada," ujar Astawa.
Seperti yang diberitakan beredarnya pemberitaan yang menyebutkan seorang remaja asal Australia bernama Emma Bell (25) yang menjadi korban pembegalan sehingga koma dan menjadi viral di media sosial Bali. Insiden ini semakin besar saat media Australia pun ikut memberitakannya.
Berita yang muncul di media Australia (IST)
Setelah pemberitaan itu viral, pihak kepolisian Polda Bali pun langsung melakukan penyelidikan dan mendatangi tempat tinggal sementara korban di Villa Rose, di Jalan Bumbak, Gang Pulau Karimata, Canggu, Kuta Utara. Dari penyelidikan didapat informasi dari teman korban yaitu Bryden Ian yang menerangkan bahwa korban tidak mengalami begal seperti yang diberitakan.
ADVERTISEMENT
"Korban mengalami laka lantas dan tidak ada satu pun barang dari korban yang hilang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Andi Fairan, Selasa (10/12) . Ia juga menyampaikan, bahwa alasan Emma Bell membuat berita mengalami begal supaya korban mendapatkan mengklaim asuransi di negaranya.
Tak sampai di situ, pihak kepolisian juga mendatangi rumah sakit tempat Emma Bell yaitu di RS BIMC Kuta. Pihak kepolisian pun memperoleh keterangan dari pihak rumah sakit yang membenarkan ada rujukan pasien bernama Emma Bell dari RSUP Sanglah Denpasar pada 4 Desember 2019. Ia juga sempat dirawat tiga hari di BIMC. Selanjutnya, Emma Bell minta dirujuk ke rumah sakit di negaranya karena klaim asuransinya tidak bisa dipakai di Bali. (kanalbali/KAD)
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man
ADVERTISEMENT