Pasang Bendera Merah Putih, Dua Warga di Tabanan, Bali, Tersengat Arus Listrik

Konten Media Partner
15 Agustus 2020 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tiang listrik Foto: 3Dman_EU via Pixabay (CC0 Creative Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tiang listrik Foto: 3Dman_EU via Pixabay (CC0 Creative Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasib naas dialami I Made Subaga Yasa (50) dan I Putu Elvis Eka Purnama ni (28). Meraka berdua harus dilarikan ke rumah sakit setelah tersengat arus listrik saat melakukan pemasangan bendera Merah Putih di depan tempat kerjanya di Desa Pangkung Tibah, Kediri, Tabanan, Bali.
ADVERTISEMENT
"Tanggal 7 Agustus lalu pak Made yang mempunyai usaha Landscape bersama Elvis yang merupakan karyawannya memasang bendera merah putih berukuran besar di tepi jalan depan lahan usaha landscapenya yang kebetulan ada jaringan kabel induk PLN," kata sepupu Elvis, Dewi Lestari saat dikonfirmasi Kanalbali, Sabtu (15/8).
"Begitu posisi tiang bendera yang cukup berat dan tinggi tersebut berdiri, tanpa sengaja menyentuh kabel induk PLN hingga menimbulkan suara ledakan dan percikan api besar, pada saat bersamaan pak Made dan Elvis terpental cukup jauh dengan kondisi sebagian kulit tubuh melepuh dan menghitam," lanjutnya.
Dewi menuturkan, sesaat setelah kejadian itu, keluarga langsung melarikan keduanya ke ke RS Kasih Ibu Kabupaten Tabanan untuk mendapat tindakan lebih lanjut. Namun, saat tiba di RS Kasih Ibu, Elvis tak bisa ditangani dan dikemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
ADVERTISEMENT
"Sempat menjalani perawatan selama beberapa hari, pak Made kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin tanggal 10 Agustus, dan di Kremasi pada tanggal 14 Agustus kemarin. Sedangkan Elvis masih dalam perawatan intensif di ruang ICU Sanglah Denpasar," ujarnya.
Kini, Dewi menuturkan, keluhan terberat yang dirasakan Elvis adalah tangan dan kakinya masih kaku untuk digerakkan dan harus segera dilakukan tindakan operasi untuk luka bakar yang ia terima. Jika tidak mendapatkan tindakan dalam waktu dekat, Dewi menyampaikan bisa saja akan berakibat cacat pada kulit Elvis.
"Kini masih dalam perawatan di ruang ICU Sanglah Denpasar, keluhan terberat yang ia rasakan, kaki dan tangannya masih kaku untuk digerakkan dan harus segera dilakukan tindakan operasi untuk luka bakarnya agar tidak semakin parah," ujar Dewi.
ADVERTISEMENT
Dewi juga menyampaikan total biaya yang dibutuhkan saat ini sebesar Rp. 150 juta dengan rincian biasa operasi, pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Bagi siapapun yang hendak menyalurkan bantuan, Dewi mengatakan bisa melalui https://kitabisa.com/campaign/elvispulih.
"Untuk berobat kami mengandalkan biaya dari bantuan orang lain. Selain menggalang dana di Kitabisa, kami juga berjuang mendapatkan biaya tambahan untuk berobat dengan cara mencari bantuan lainnya," tuturnya.
(Kanalbali/ACH)