Pasien COVID-19 di Bali Membludak, Tingkat Hunian RS Mengkhawatirkan

Konten Media Partner
3 Februari 2021 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tes swab dilakukan untuk mendeteksi COVID-19 - IST
zoom-in-whitePerbesar
Tes swab dilakukan untuk mendeteksi COVID-19 - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Kondisi rumah sakit rujukan COVID-19 di Provinsi Bali semakin mengkhawatirkan. Hal itu tak lepas dari adanya peningkatan kasus positif COVID-19 yang terus terjadi di Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini kan tingkat Hunian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) meningkat, Kasusnya lebih dari 3 ribu yang masih aktif, sehingga ini akibatnya RS penuh. yang di RS yang penuh itu ternyata banyak yang diruang ICU," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi Rabu (3/2/2021).
Suarjaya menuturkan, penuhnya hunian tempat tidur dirumah sakit tak lepas dari banyaknya pasien COVID-19 yang memiliki gejala berat. Khusus BOR tempat tidur di ruang isolasi RS misalnya, angkanya sudah menyentuh angka 67,53% dari keseluruhan RS Rujukan COVID-19 di Bali. Dari data itu, Gianyar menjadi Kabupaten dengan hunian tempat isolasi tertinggi di RS yakni 84,47%.
"Di Badung BOR tempat tidurnya isolasi 68,97%, Denpasar 69,11%, Bangli 49,38%, Buleleng 73,08%, Jembrana 60,94%, Karangasem 32,38%, Klungkung 55,95%, dan Tabanan 71,17%," paparnya.
Kadis Kesehatan Ketut Suarjaya - IST
Selain tempat tidur isolasi, tempat tidur ICU juga lebih mengkhawatirkan lagi. Suarjaya mengaku, BOR ruang ICU secara keseluruhan di Provinsi Bali sudah menyentuh angka 81,71%. Jika dirinci lebih detail di masing-masing Kabupaten/Kota, Tabanan, Jembrana, Buleleng, dan Bangli menjadi 4 daerah yang tingkat hunian ruang ICU sudah menyentuh 100%.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan yang lain, Badung 63,16%, Denpasar 72,73%, Gianyar 94,74%, Karangasem 0,00%, dan Klungkung 92,86%," terangnya.
Di tengah situasi krisis itu, Suarjaya mengaku telah mengambil langkah untuk menyurati seluruh RS Rujukan COVID-19 di Bali agar menambah kapasitas tempat tidur isolasi atau tempat tidur ICU untuk memberikan relaksasi kepada kapasitas ruangan. Meski begitu, cara lain yang dianggap paling ampuh menyelamatkan itu, adalah protokol kesehatan tetap wajib dijalankan oleh semua pihak.
"Jadi untuk bisa mengatasi dihilir kan menambah ruangan di RS. Tapi bagaimanapun di hulu kita lakukan langkah langkah pencegahan. Ini Kasusnya masih naik, kalau dibiarkan akan berbahaya. Ini harus menjadi perhatian kita semua," harapanku.
"Bagaimana nanti masuk rumah sakit terus RS penuh? Mau dibawa kemana? Sehingga harus benar-benar memperhatikan hatikan protokol kesehatan. Protokol itu harus dijalankan oleh kita semua, tidak menyalahkan siapa siapa, tapi ini harus dipahami bersama," pungkasnya. (Kanalbali/ACH)
ADVERTISEMENT