Peduli Hutan di Kalimantan, Artotel Gelar Pameran Foto Kondisi Hutan

Konten Media Partner
3 Desember 2018 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jonathan Jeremy, asisten marcom manager dan Frederic Ferry selaku Regional Marketing Communications Manager Artotel Group Bali - kanalbali/GAN
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Artotel Project Series (APS) melalui program Artotel for hope menggelar kegiatan amal yang diisi dengan pameran foto yang berlangsung hingga pertengahan Januari 2019.
"Tema untuk tahun ini, mengusung kepedulian terhadap upaya konservasi hutan di Kalimantan dan kami bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN)," kata Frederic Ferry selaku Regional Marketing Communications Manager Artotel Group Bali saat ditemui dilokasi. Senin, (3/12).
Menurutnya, keberadaan hutan di Wilayah Kalimantan Timur tepatnya di Desa Merabu, Kabupaten Berau dalam kondisi rusak parah yang dipicu oleh eksploitasi alam secara berlebihan untuk kepentingan pribadi. "Data ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh YKAN,"paparnya.
ADVERTISEMENT
Berkolaborasi dengan dua seniman Indonesia, Andang Iskandar (yang merupakan seorang fotographer dan juga Bayu Widodo merupakan perupa asal Yogyakarta yang terjun langsung ke lokasi untuk merespon dan menuangkannya kedalam karya. "Kami berada di lokasi selama seminggu dan kami tak bisa berucap atas apa yang kami lihat sendiri,"kata Andang Iskandar melalui tim Artotel.
Ferry juga menjelaskan jika ke dua karya seniman itu akan di pamerkan di seluruh group Artotel yang ada di Indonesia. Sebanyak 15 karya itu juga dibuat dalam bentuk post card yang dijual seharga Rp 10 ribu dan seluruh penjualan akan di donasikan untuk keperluan konservasi hutan di Desa Merabu tersebut.
Ia berharap melalui kegiatan itu semakin banyak dan tumbuh kepedulian dari masyarakat untuk tetap mencintai lingkungan.Disisi lain, Made Astawa salah satu pengunjung menyambut baik kegiatan tersebut, ia menegaskan saat ini Indonesia darurat lingkungan, mulai kebersihan hingga kerusakan hutan. "Ini bagus dan harusnya kita semua menyadarinya,"ujar pria asli Bangli ini. (kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT