Pelaku Pariwisata Bali Minta Pemerintah Gencarkan Klarifikasi Pasal Zina ke LN
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ini yang kita khawatirkan dampaknya nanti pada saat akhir tahun akan terjadi pembatalan wisatawan atau kedatangan tamu tidak meningkat," kata Simon Purwa dari Asosiasi Travel Indonesia (Astindo), Jumat (9/12/2022).
Agar tidak menjadi semakin liar, pihaknya meminta pemerintah untuk menggencarkan penjelasan mengenai pasal ini ke luar negeri. "Jadi harus dilakukan sosialisasi untuk mencegah dampak yang kurang baik dengan penjelasan yang tepat," katanya.
Secara terpisah, Ketua DPD Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Bali, I Putu Winastra juga meminta hal itu.
"Saya kira tidak (akan berdampak), selama kita memberikan klarifikasi yang benar kepada media asing ataupun di luar negeri. Kita tidak ada yang mengcounter di luar negeri. Jadi liar informasinya," kata dia saat dihubungi, Jumat (9/12).
ADVERTISEMENT
"Ini wajib untuk disampaikan klarifikasi di luar negeri. Tidak bisa seperti sekarang ini, karena jadi liar informasinya. Di luar negeri pemerintah kan mempunyai perwakilan. Jadi saya kira wajib diklarifikasi di sana tidak dibiarkan liar," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa aturan tersebut belum berlaku dan baru tiga tahun lagi akan diterapkan itupun dengan laporan delik aduan yang dilakukan oleh pasangan yang resmi seperti istri atau suaminya atau orang tuanya. Hal seperti ini yang harus diketahui oleh para wisatawan.
Ia juga merespon soal adanya kabar pembatalan penerbangan ribuan wisatawan dari Perth Australia menuju Bali, dan menurutnya hal itu tidak benar dan selama ini laporan tidak ada wisatawan yang membatalkan pesanan travel agent untuk berlibur ke Bali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya mendekati Natal dan Tahun baru (Nataru) 2022 sudah ada ribuan bookingan yang sudah diterima dari para anggota Asita di Bali, kendati pihaknya tidak merinci angka bookingan dari negara mana saja. (kanalbali/KAD)