Pelaku Penipuan Gandakan Uang Ternyata Calon Kepala Desa Gagal dan Ustad Palsu

Konten Media Partner
21 Februari 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar (61) dan Juma'ari (57) (baju oranye) saat ditunjukkan kepada wartawan bersama barang bukti - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Anwar (61) dan Juma'ari (57) (baju oranye) saat ditunjukkan kepada wartawan bersama barang bukti - KAD
ADVERTISEMENT
Dua pria paruh baya asal Jember, Jawa Timur, bernama Anwar (61) dan Juma'ari (57) yang mengaku bisa menggandakan akhirnya ditangkap Polres Gianyar. Sebelumnya, mereka menyebut bisa merubah uang dari 125 juta menjadi Rp 20 miliar.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Payangan, Gianyar, Bali, AKP I Gede Sudyatmaja menyampaikan dua pelaku ini sebenarnya pengangguran. Si pelaku Anwar adalah calon Kepala Desa tapi gagal saat mencalonkan lagi di desa asalnya Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, dan sementara si pelaku Juma'ari mengaku sebagai ustadz.
"Mereka tidak mempunyai perkejaan yang satu (Juma'ari) ustadz dan Anwar ini calon kades, dia calon lagi gagal di desanya, di Jember," kata Sudyatmaja saat dihubungi, Jumat (21/2).
Pengakuan dari dua pelaku ini menerangkan, baru kali ini melakukan tindak penipuan itu. Sementara dari pengakuan Anwar semenjak gagal menjadi kepala desa dia nekat melakukan hal penipuan tersebut.
"Korbannya baru satu, tapi nanti kalau ada (akan) berkembang dan uang korban belum dipakai," imbuhnya. Korban adalah I Wayan Andika (28) dia terpedaya karena saat itu lagi butuh uang dan terkena bujuk rayu kedua pelaku tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya karena kebetulan korban lagi butuh uang juga. Kemudian dia termakan oleh tipuan-tipuan seperti itu. Sehingga, sesuatu yang tidak masuk akal dijadikan masuk akal sama (mereka) dimana dengan uang bisa menjadi Rp 20 miliar," jelasnya.
Sementara untuk, modusnya pelaku meminta korban menyediakan uang untuk digandakan dan lalu diberikan mantra dan jimat yang dimasukan dalam amplop besar kemudian diberikan doa atau mantra serta jimat sehingga uangnya akan jadi berlipat ganda.
"Kepada masyarakat jangan termakan dengan tipuan-tipuan seperti ini. Karena tidak mungkin orang tanpa bekerja mendapatkan uang cukup banyak hanya dengan melakukan tipuan doa-doa untuk bisa melimpatkan ganda uang," ujar Sudyatmaja. (kanalbali/ KAD)