Pelonggaran Syarat Masuk Bali Masih Kecil Dampaknya pada Kenaikan Turis Domestik

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi : Swab Test di bandara Ngurah Rai, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi : Swab Test di bandara Ngurah Rai, Bali - IST
ADVERTISEMENT
BADUNG - Pelonggaran aturan masuk Bali lewat udara cukup dengan rapid antigen plus vaksin dua kali sepekan terakhir belum mendongkrak kenaikan turis domestik. Bandara I Gusti Ngurah Rai, mencatat belum ada kenaikan signifikan oleh Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
ADVERTISEMENT
Dibandingkan sebelumnya, saat wajib Swab PCR masih diberlakukan, menurut Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, kini penumpang di Bandara Ngurah Rai naik berkisar 10 -15 persen.
“Terdapat sedikit peningkatan pergerakan. Lumayanlah, walaupun tidak terlalu banyak,” katanya Rabu (25/08/21).
Taufan menyebut peningkatan pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai, mulai terlihat sejak tes rapid antigen diperkenanakan untuk persyaratan penerbangan menuju Pulau Jawa dan sebaliknya. Selain itu, juga dengan penurunan tarif harga tes Swab PCR.
ilustrasi: Suasana Bandara Ngurah Rai, Bali - IST
“Waktu PCR masih menjadi syarat wajib penerbangan, jumlah penumpang berada di angka seribuan. Tapi Sejak rapid antigen bisa diberlakukan untuk Pulau Jawa dan penurunan tarif tes PCR, terjadi kenaikan, sekarang jumlahnya di atas 2 ribuan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rute kedatanganya, ungkap dia masih diminasi pergerakan dari dan ke Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Surabaya.
Dari catatan pergerakan penumpang sejak 1-23 Agustus 2021 tercatat mencapai 50.002 orang, dengan rincian kedatangan mencapai 27.604 orang dan berangkan mencapai 29.398 orang.
Menurut Taufan, untuk kedatangan yang paling banyak tercatat pada 20 Agustus 2021 yang mencapai 1.675 orang. Sebaliknya yang berangkat terbanyak pada 22 Agustus lalu mencapai 2.252 orang. "Memang belum seberapa, tapi ada peningkatan," tambahnya.
Pihaknya berharap, kedepannya peningkatan terus terjadi, dan tentunya kasus COVID-19 semakin melandai. (Kanalbali/WIB)