Pembatalan Booking Hotel Juga Terjadi di Nusa Penida, Bali

Konten Media Partner
16 Desember 2020 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu hotel di Klungkung, Bali yang sudah siap menerima wisatawan- IST
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu hotel di Klungkung, Bali yang sudah siap menerima wisatawan- IST
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG - Pengetatan Bali dan kegiatan masyarakat selama libur hari Raya Natal dan menyambut tahun baru 2021 berdampak besar pada hotel di Nusa Penida. Pembatalan pesanan kamar yang seharusnya terisi sudah terjadi.
ADVERTISEMENT
Hal ini diakui pemilik penginapan Semabu Hill, I Komang Sumajaya, Rabu (16/12). Menurutnya pasca beredarnya SE Gubernur tersebut ada sekitar lima paket bookingan yang melakukan pembatalan.
"Yang memberatkan wisatawan adalah tes uji usap (swab) Polymerase Chain Reaction (PCR) pada H-2 sebelum keberangkatan jika ke Bali melalui transportasi udara," katanya.
Pasalnya harga PCR Swab test di bandara bisa berkisar dari Rp 1,4 juta hingga Rp 900 ribu. Somajaya mengungkapkan, keberatan dialami wisatawan domestik terutama yang menengah ke bawah. "Sudah ada yg cancel booking, sekitar lima paket," tutur pria yang memiliki dua pengingapan dengan total kamar sebanyak 40 unit.
Somajaya mengungkapkan, kewajiban Swab tersebut membuat biaya berlibur ke Bali semakin mahal. "Kita kan kedatangan tamu domestik bukan internasional. Mestinya rapid test seperti penyeberangan laut, bukan Swa
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengaku baru membuka penginapan pada awal Desember. Mengingat selama pandemi penginapannya terpaksa tutup karena tidak ada yang menginap. Karyawan pun terpaksa di rumahkan. Penginapan pun mengalami banyak kerugian akibat tidak beroperasi karena harus membayar biaya perawatan, listrik dan pegawai.
Pada akhir tahun ini penginapan di Nusa Penida menyasar wisatawan domestik. Mengingat penerbangan internasional ke Bali belum juga dibuka. Somajaya berharap dengan berlakunya rapid test untuk masuk ke Bali dapat menekan kasus Covid-19 di Bali sehingga pariwisata kembali pulih. "Harapannya 50 persen kamar terisi di akhir tahun agar bisa mempekerjakan semua karyawan lagi," harapannya.