news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemilik Sebut KM Bali Permai yang Hilang di Samudera Hindia Masih Layak Berlayar

Konten Media Partner
10 September 2021 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
foto dokumentasi KM Bali Permai- Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
foto dokumentasi KM Bali Permai- Basarnas
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Pihak perusahaan PT Putra Jaya Kota sebagai pemilik KMP Bali Permai yang hilang di Samudera Hindia mengklaim kapal itu masih layak berlayar.
ADVERTISEMENT
"Kondisi kapal masih bagus, kalau pengecekan kelayakan setahun sekali, ini izinnya masih berlaku sampai bulan Maret (2022)," jelas Made Yudiarta selaku pemilik kapal saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).
"Tentu kami berharap kapalnya masih berlayar dan semua awaknya selamat," harapnya.
Ia menerangkan, persediaan baik bahan makanan maupun bahan bakar masih sangat mencukupi hingga kapal-kapal itu dijadwalkan kembali bersandar pada akhir Oktober atau awal November mendatang.
Sementara itu, Yudiantara belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait pertanggungjawaban, jika benar KM Bali Permai benar tenggelam.
"Soal tanggung jawab nanti kita bicarakan lebih lanjut dengan dengan pihak keluarga, biar tidak salah, karena sekarang kita belum jelas mengenai status kapal ini (tenggelam atau masih berlayar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga telah diberikan pemberitahuan mengenai peristiwa ini, meskipun ada salah satu keluarga Anak Buah Kapal (ABK) yang terlambat menerima pemberitahuan.
"Itu lantaran memang ada awak yang tidak menyertakan nomor telepon saat proses administrasi, sehingga kami kirim surat ke alamat yang dituju," jelas Yudiarta.
Ia menerangkan, kapal-kapal lain milik PT Putra Jaya Kota juga masih berada di sekitar titik KM Bali Permai 169 hilang kontak. "Masih disini masih berlayar di sekitar titik itu, karena memang titik pancing ikan tuna," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, KM Bali Permai-169 dengan 19 awak kapal yang mengalami lost contact di Samudera Hindia hingga saat ini belum ditemukan. Kapal sudah tak terdeteksi pada Vessel Monitoring System (VMS) atau tracking pemilik kapal. Berdasarkan data VMS tersebut, Last Known Position (LKP) atau lokasi kapal terakhir berada pada koordinat 29° 20.202' S - 100° 55.074' T atau berjarak sekitar 1.471 NM dari Kantor SAR Denpasar dan 791 NM dari Perth Australia. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT