'Penampahan Galungan', Momentum Merekatkan Keluarga di Bali

Konten Media Partner
18 Februari 2020 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyiapkan menu khas Galungan -KR14
zoom-in-whitePerbesar
Menyiapkan menu khas Galungan -KR14
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (18/2) sehari sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali melaksanakan Penampahan Galungan. Kegiatan ini merupakan proses memasak segala hidangan yang akan dipergunakan sebagai sarana ritual maupun santapan untuk esok hari.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pemaknaan dari sudut pandang agama, tak terpungkiri bahwa penampahan menjadi momentum kebersamaan setiap keluarga. Keluarga I Kadek Wiradana salah satunya. Sedari pukul 03:00 dini hari, keluarganya telah mempersiapkan berbagai bumbu bali, daging babi, bebek, serta bahan-bahan lainya sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya.
Kegembiraan begitu terpancar di rumahnya yang terletak di kawasan Jln. Teuku Umar itu. Betapa tidak, pada momentum penampahan ini, keakraban dan kebersamaan keluarganya begitu terasa ketika seluruh anggota keluarga bahu membahu mempersiapkan hidangan.
Berbagai hidangan dipersiapkan pada Penampahan Galungan. Seperti lawar, sate, komoh (sup babi dengan bumbu bali-red) serta hidangan daging lainya. Kebanyakan, hidangan itu dibuat dari daging babi. Memang, daging babi dan perayaan Galungan sudah dimuat dalam berbagai literatur kuno seperti Lontar Sundarigama. Sehingga hal ini menjadi tradisi turun-temurun dan menjadi primadona.
Sate Lilit khas Bali -KR14
"Kami masak lawar itik, dicampur pula daging babi, sate lilit babi juga,"katanya."Sangat menyenangkan, seluruh anggota keluarga ikut bekerja menyiapkan makanan,"ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ada yang natag (memotong dan mencincang daging-red), mempersiapkan bumbu, menyiapkan api untuk membuat sate lilit dan persiapan lainya. "Kami beli daging babi dan itik di pasar kemarin, bumbu-bumbunya sudah dipersiapkan dulu,"jelasnya.
Ketika ditanya mengenai wabah flu babi Afrika (African Swine Fever/ASF) yang belakangan ini mewabah, sama sekali terlihat tidak ada kecemasan di keluarganya."Setiap mau Galungan pasti ada isu-isu, flu babi lah atau penyakit yang menyerang babi," katanya.
"Sempet cemas, tetapi dari dulu aman-aman saja kok kalo kami mengkonsumsi babi," tambahnya lagi. Sekitar pukul 12 siang segala masakan telah selesai dan kegembiraan menyambut hari raya Galungan semakin terpancar dari keluarga itu. (KR14)