Penderita Skizofrenia di Denpasar Rayakan Ultah ke-3 'Rumah Berdaya'

Konten Media Partner
14 September 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selly Mantra mengechek kerajinan karya anggota 'Rumah Berdaya', Sabtu (14/9)
zoom-in-whitePerbesar
Selly Mantra mengechek kerajinan karya anggota 'Rumah Berdaya', Sabtu (14/9)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Keinginan mewujudkan Denpasar zero pasung menjadi motivasi pembentukan Rumah Berdaya Denpasar oleh Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra. Ini adalah wahana bagi penyandang skizofrenia yang umumnya menunjukan gejala menyerupai gangguan jiwa, bahkan biasanya diperlakukan layaknya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
ADVERTISEMENT
Dalam memperingati Hari jadi yang ke-3 Rumah Berdaya tahun 2019 berbagai kreatifitas penyandang Skizofrenia dipamerkan. Kegiatan ini juga sempat Ketua K3S Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Sabtu (14/9) bersama Kepala Dinas Sosial, Made Mertajaya.
Selly Mantra yang juga pemrakarsa Rumah Berdaya Denpasar mengungkapkan rasa haru karena kini semakin banyak yang bersinergi bersama termasuk hadirnya komunitas-komunitas positif. “Kita ingin mengubah stigma masyarakat agar Orang Dengan Skizofrenia ini, tidak ditakuti atau dikucilkan lagi. Ke depan harapannya, mereka mampu mandiri," katanya.
Saat itu juga diserahkan bantuan gerobak dari Kementerian Perdagangann RI sebanyak 5 gerobak. “Saya sangat kagum dengan sahabat-sahabat kita di sini, semakin membaik bahkan mampu menghasilkan karya, ada yang melukis, membuat minyak, jasa cuci motor hingga bisa meracik kopi, ini luar biasa,” ungkapnya.
Selly Mantra menjajal kuliner di rumah berdaya (kanalbali/IST)
Sementara itu, Fasilitator Rumah Berdaya dr. Rai Putra Wiguna mengatakan, Rumah Berdaya selain fokus pada pemberdayaan dan edukasi, juga dapat menjadi ruang diskusi publik yang merangkul sahabat-sahabat Skizofrenia. Ia juga menambahkan Rumah Berdaya adalah wadah penderita Skizofrenia satu-satunya di Bali.
ADVERTISEMENT
"Besar harapan kami ke depannya setiap daerah juga mampu berbuat hal sama, sehingga semakin banyak merangkul sahabat-sahabat Skizofrenia untuk tetap berkreativitas," ungkap dr. Rai Putra Wiguna.
Pengurus Rumah Berdaya, Nyoman Sudiasa mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang luar biasa dari pemerintah. Sejauh ini ada 25-30 orang yang rutin datang ke Rumah Berdaya bahkan sudah ada yang sudah mengendarai kendaraan motor sendiri. (kanalbali/IST)