Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Terlalu Rendah

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto (kiri-kanan) - Ketua Umum DAI - Dadang Sukresna, Ketua IKNB OJK - Riswinandi dan . Ketua Panitia Hari Asuransi - Fachri Adnan (kanalbali/RLS)
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto (kiri-kanan) - Ketua Umum DAI - Dadang Sukresna, Ketua IKNB OJK - Riswinandi dan . Ketua Panitia Hari Asuransi - Fachri Adnan (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT
NUSA DUA, kanalbali - Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, baru 3,01%1. Padahal, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.
ADVERTISEMENT
Karena itulah Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menggelar peringatan Hari Asuransi 2019. “Tema tetapnya “Mari Berasuransi” serta sub tema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’,” kata Ketua Umum DAI, Dadang Sukresna dalam jumpa pers , Kamis (17/10) di BNDCC Nusa Dua.
“Hari Asuransi merupakan kegiatan besar bagi se|uruh pelaku di industri asuransi yang diperingati tiap 18 Oktober,” katanya. Kegiatan ini, lanjutnya, sekaligus menjadi momentum bagi industri untuk lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan yang sebelumnya dikenal dengan ‘Insurance Day’, mulai tahun ini berubah nama menjadi ‘Hari Asuransi’ agar dapat lebih mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, turut memengaruhi percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi, agar kegiatan penetrasi tidak hanya berfokus di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Hari Asuransi 2019, Fachri Adnan, insan asuransi melihat masih banyak celah yang dapat dilakukan, guna mencapai tujuan peningkatan masyarakat untuk sadar berasuransi. “Era teknologi digital dan perubahan lintas generasi dari baby boomers menjadi generasi millennials, merupakan ’opportunity’ luar biasa bagi industri asuransi untuk dapat meraih pasar yang Iebih besar,” jelasnya.
Untuk mensosialisasikan manfaat berasuransi, DAI melaksanakan program literasi asuransi ke 24 kota sejak September 2019. Hingga saat ini, program ini telah menyentuh 17.277 (jumlah peserta) yang terdiri dari para murid SMA dan SMK. Upaya literasi secara massal ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor ‘Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia.’
ADVERTISEMENT
Selain itu, DAI juga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam melakukan sosialisasi -asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera.
Fachri menambahkan, kolaborasi dengan PNM ini ditargetkan dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik, antara lain Cirebon, Purwakarta, Depok, Bandung, Tegal, Pasar Minggu, Jember, Banyuwangi, Cimahi dan Tasikmalaya.
Puncak rangkaian kegiatan Hari Asuransi 2019 akan berlangsung di sisi timur Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada 20 Oktober 2019 dan akan dikemas dalam bentuk kemeriahan festival. Rangkaian acara akan diawali dengan kegiatan funwalk yang diikuti oleh lebih 2.000 peserta. Festival Hari Asuransi 2019 merupakan upaya DAI untuk menarik massa secara masif dan menciptakan kesadaran akan pentingnya berasuransi. Kegiatan ini rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Bali serta perwakilan OJK. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT